Viral Siswa di Bekasi Menangis Takut Sekolah, Polisi Selidiki Dugaan Perundungan
Polisi saat ini masih menyelidiki dugaan perundungan yang dialami seorang siswa di Bekasi Jawa Barat. Korban kini telah divisum.
Ringkasan Berita:
- Korban sudah dilakukan visum dan dimintai keterangan
- Dugaan perundungan masih didalami polisi
- Siswa menangis histeris mengadu kepada keluarganya
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Seorang siswa diduga menjadi korban bullying atau perundungan hingga tidak mau sekolah.
Peristiwa yang viral di media sosial diketahui terjadi di Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam video tampak siswa tersebut menangis histeris sambil mengadu kepada keluarganya.
"Abang disuruh satu lawan satu, nggak mau sekolah" kata korban terisak.
Keluarga mencoba menenangkan korban yang terus berteriak.
Baca juga: Siswa Korban Perundungan di Tangsel Wafat, Benyamin Davnie Pastikan Beri Pendampingan dan Evaluasi
Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota AKBP Braiel Arnold Rondonuwu membenarkan kasus tersebut kini tengah diusut.
Menurutnya, korban telah divisum dan masih dimintai keterangan lebih lanjut.
"Sudah ditangani Polres, yang bersangkutan sudah di visum sekarang sedang diminta keterangan," ucap AKBP Braiel kepada wartawan, Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Kondisi Korban Perundungan di SMPN 1 Blora, Kuasa Hukum: Sudah Masuk Sekolah
Namun, perihal dugaan perundungan itu, polisi masih melakukan pendalaman.
Dia juga belum bisa menyimpulkan tindak pidana apa yang terjadi dalam kasus yang viral ini.
"Sementara (korban) diminta keterangan, saya belum bisa menyimpulkan (apakah benar perundungan)," ucapnya.
Kapolda Ajak Pelajar Cegah Perundungan
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri saat memimpin Apel Saka Bhayangkara dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) sempat mengajak pelajar untuk mencegah aksi tawuran hingga perundungan.
Apel ini menjadi momentum pencanangan program baru bertajuk Polisi Siswa Keamanan Sekolah.
Irjen Asep menyebut program ini mengedepankan konsep dari siswa untuk siswa sehingga pelajar dilibatkan langsung dalam upaya preventif di lingkungan pendidikan.
“Para polisi siswa ini akan membantu menjaga kelancaran kegiatan sekolah, melindungi temannya, dan melaporkan potensi gangguan kepada guru atau pihak sekolah,” kata Asep di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.