Sabtu, 22 November 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Pakar Pangan dan Gizi Dari Berbagai Universitas Siap Dukung BGN Untuk Kemajuan Program MBG

Sejumlah pakar ilmu pangan dan gizi dari berbagai universitas di seluruh Indonesia siap mendukung BGN untuk kemajuan program MBG

Editor: Adi Suhendi
Istimewa
PROGRAM MBG - Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang melakukan pertemuan dengan tim pakar ilmu pangan dan gizi di Kantor BGN di jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, Kamis (20/11/2025). Para akademisi tersebut menyambut baik dibentuknya tim pakar ilmu pangan dan gizi. 
Ringkasan Berita:
  • Sejumlah akademisi apresiasi dibentuknya tim pakar gizi dan pangan untuk mendukung program MBG
  • Universitas akan berkontribusi dalam edukasi gizi, penelitian dampak MBG, serta penguatan keamanan pangan
  • Program MBG dipandang sebagai investasi jangka panjang bagi kesehatan generasi muda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah pakar ilmu pangan dan gizi dari berbagai universitas di seluruh Indonesia siap mendukung Badan Gizi Nasional (BGN) untuk kemajuan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu terungkap dalam pertemuan pertama tim pakar ilmu pangan dan gizi yang diinisiasi Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang di Kantor BGN, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

“Kami mengucapkan terima kasih, karena telah diajak secara resmi menjadi narasumber, fasilitator, dan turut memikirkan persoalan bangsa," kata Guru Besar Ilmu Gizi dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Hardinsyah yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia.

"Dengan pembentukan tim pakar ini, maka perhatian, pemikiran, tenaga dan waktu kita menjadi lebih terstruktur dengan komitmen bersama untuk menyukseskan program MBG,” lanjut Hardinsyah.

Profesor Eni Harmayani, Dekan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (UGM) pun sangat mengapresiasi ide pembentukan tim pakar ini.

Baca juga: Badan Gizi Nasional Luncurkan Call Center 127 untuk Kawal Program MBG

“Sincerity… Saya melihat BGN sudah membuka diri untuk mendapat masukan-masukan dari luar, sehingga ke depan akan ada room of improvement, untuk menyempurnakan program besar ini,” kata Prof Eni yang mengikuti pertemuan secara daring karena sedang berada di Jepang.

Profesor Trias Mahmudiono dari Universitas Airlangga (Unair), menyatakan siap untuk langsung memberikan edukasi tentang pengelolaan keamanan pangan dan meneliti dampak pemberian MBG kepada anak-anak di sekolah-sekolah penerima manfaat.

“Dari Unair kami sudah merancang kegiatan pemantauan gizi ke sekolah-sekolah penerima MBG,” kata Prof Trias.

Guru Besar Ilmu Teknologi Pangan dan Gizi dari Universitas Sahid Profesor Rahmawati mengatakan pihaknya saat ini sudah menggagas program pengabdian masyarakat pada Fakultas Teknologi Pangan.

Baca juga: Menteri Agama: Banyak Negara Gagal, Indonesia Ada MBG hingga Sekolah Gratis

Bekerja dengan Pemerintah Kota Depok, pihaknya memberikan edukasi gizi kepada masyarakat.

“Kami sudah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Depok untuk memberikan edukasi gizi ke masyarakat,” kata Prof Rahmawati.

Dalam kesempatan yang sama, Profesor Teti Estiasih, dari Universitas Brawijaya menekankan tentang pentingnya BGN memastikan bahwa setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa mematuhi setiap SOP untuk menjaga keamanan pangan.

Tujuannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

“Semua dapur MBG wajib untuk menjaga keamanan pangan, karena ini adalah investasi jangka panjang,” kata Prof Teti. 

Ahli Gizi Klinis dari Universitas Diponegoro, Muhammad Syauqi PhD mengatakan informasi tentang apa yang telah dilakukan BGN melalui intervensi gizi dengan program MBG serta berbagai upaya perbaikan yang dilakukan harus sampai ke tengah masyarakat.

“Jangan sampai program yang sangat bagus ini malah kemudian tidak berlanjut karena informasi yang salah,” kata dia.

Pakar gizi masyarakat, Helda Khusun PhD dari SEAMEO Biotrop mengatakan beberapa temuannya saat memantau dampak nyata pemberian MBG kepada para siswa di Sambas, Kalimantan Barat, dalam peningkatan gizi siswa.

“Saya sampai merinding, melihat antusiasme anak-anak yang sangat menanti-nanti kehadiran petugas SPPG membawa hidangan MBG untuk mereka,” ujarnya. 

Pakar Kesehatan Masyarakat dari Universitas Hasanuddin, Makassar Sudirman Nasir PhD, mengungkap pilar-pilar capaian Indonesia yang sudah tercatat dalam sejarah pembangunan sosial, yakni dibangunnya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di seluruh pelosok tanah air, Program Pembangunan SD Inpres, serta Keluarga Berencana dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). 

“Program MBG ini bisa menjadi capaian Indonesia selanjutnya,” ucap.

Wakil Kepala BGN Gembira

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang merasa sangat gembira bisa mengumpulkan para pakar karena bisa langsung belajar dari para pakar Pangan dan Gizi.

“Terima kasih sudah bergabung dengan kami, semoga kami bisa belajar banyak dari Bapak-Bapak dan Ibu. Semoga kita semua bisa membantu Presiden memperbaiki program andalan Presiden ini,” kata Nanik. (**)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved