Rabu, 24 September 2025

Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang

Istri Baru Wafat, Anak Ikut Tewas dalam Kecelakaan Bus ALS, Sang Ayah Lemas Menahan Duka

Pria yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga itu kembali dalam keadaan tak bernyawa. Ayah Atas Silaen tampak lunglai saat melihat jasad putranya

Kolase Tribunnews/Tribun Medan
KECELAKAAN BUS ALS - Keluarga dan kerabat menangis di depan peti jenazah Atas Silaen (31) di rumah duka, Desa Lumban Pinasa, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (8/5/2025). Atas Silaen adalah satu dari 12 korban meninggal dalam kecelakaan bus ALS di ruas Jalan Bukittinggi-Padang dekat Terminal Bukit Surungan, Sumatera Barat, sehari sebelumnya.  

Namun, saat ibunya divonis sakit paru-paru parah pada September 2024, Atas membuat keputusan besar yakni meninggalkan pekerjaannya dan pulang kampung demi merawat sang ibu.

Baca juga: Menhub Dudy Disemprot Gara-gara Laka Maut Bus ALS dan Truk Rem Blong Purworejo

Ia membawa ibunya ke Medan, tinggal di sebuah kos kecil dekat RS Adam Malik agar perawatan berjalan optimal.

Semua tabungannya ia curahkan untuk pengobatan ibunya.

Sayangnya, harapan itu kandas. Ibunya menghembuskan napas terakhir pada Minggu (27/4/2025).

“Selama ini abang Atas yang selalu menjaga ibu. Aku dan abang sama-sama menjaga ibu sampai akhir,” tutur Meliati (17), adik bungsunya, dengan suara bergetar.

Harapan yang Pupus dalam Perjalanan

BUS ALS - Tampak bus ALS terguling akibat kecelakaan tunggal di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi.
BUS ALS - Tampak bus ALS terguling akibat kecelakaan tunggal di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. (Rahmad Panji/TribunPadang)

Setelah pemakaman ibunya pada Rabu (30/4/2025), Atas berencana kembali merantau ke Jakarta.

Keputusan kembali ke Jakarta ia ambil demi masa depan keluarga. Ia ingin kembali bekerja agar bisa mendukung adik-adiknya, terutama Meliati, yang bercita-cita masuk Universitas HKBP Nomensen, jurusan akuntansi.

“Abang selalu mendukung mimpiku kuliah. Aku tak tahu apakah aku masih bisa lanjut sekolah,” ujar Meliati sambil menyeka air mata.

Ia duduk di bangku kelas 11 SMK Nassau dan menggantungkan seluruh biaya sekolah dari sang kakak.

Sayangnya, rencana itu tak kesampaian.

Demi menghemat biaya perjalanan, Atas memilih naik Bus ALS dari Balige menuju Jakarta via jalur Pantai Barat. Pada Rabu pagi (7/5/2025), bus tersebut mengalami kecelakaan tragis di ruas Jalan Bukittinggi-Padang dekat Terminal Bukit Surungan.

Dugaan sementara, kecelakaan disebabkan rem blong. Bus terguling, menewaskan 12 orang termasuk Atas.

Warga Kampung dan Keluarga Kehilangan Sosok Teladan

Warga Lumban Pinasa menyebut kepergian Atas sebagai kehilangan besar. Tak hanya bagi keluarga, tapi juga lingkungan.

“Ia anak yang berbakti, tidak pernah mengeluh. Waktu ibunya sakit, dia jaga terus. Itu tidak semua anak bisa lakukan,” ucap seorang tetangga.

Kini, beban berat dipikul sang ayah dan tiga saudara Atas lainnya. Namun mereka yakin, semangat Atas tak akan hilang sia-sia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan