Selasa, 23 September 2025

Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang

Istri Baru Wafat, Anak Ikut Tewas dalam Kecelakaan Bus ALS, Sang Ayah Lemas Menahan Duka

Pria yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga itu kembali dalam keadaan tak bernyawa. Ayah Atas Silaen tampak lunglai saat melihat jasad putranya

Kolase Tribunnews/Tribun Medan
KECELAKAAN BUS ALS - Keluarga dan kerabat menangis di depan peti jenazah Atas Silaen (31) di rumah duka, Desa Lumban Pinasa, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (8/5/2025). Atas Silaen adalah satu dari 12 korban meninggal dalam kecelakaan bus ALS di ruas Jalan Bukittinggi-Padang dekat Terminal Bukit Surungan, Sumatera Barat, sehari sebelumnya.  

Atas Silaen tewas dalam kecelakaan Bus ALS, hanya sembilan hari setelah ibunya wafat. Duka keluarga makin dalam, sang ayah terlihat lemas di rumah duka.

TRIBUNNEWS.COM, TOBA – Duka belum usai di rumah keluarga Silaen di Desa Lumban Pinasa, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Baru sembilan hari setelah kepergian sang ibu, kini keluarga harus kembali melepas putra kedua mereka, Atas Silaen (31), yang menjadi korban kecelakaan maut Bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu (7/5/2025).

Duka mendalam menyelimuti keluarga dan kerabat mendiang Atas Silaen

Isak tangis pecah sejak fajar, Kamis (8/5/2025), ketika jenazah Atas tiba di kampung halamannya.

Pria yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga itu kembali dalam keadaan tak bernyawa. 

Ayah Atas Silaen tampak lunglai saat melihat jasad putranya sudah terbujur kaku dalam peti jenazah.

Meliati (17), adik perempuan Atas Silaen beberapa pingsan karena tak sanggup menerima kenyataan ibunya telah tiada.

“Air mata belum kering untuk ibu, sekarang kami harus ikhlas kehilangan abang Atas juga,” kata Meliati.

Ia berjanji tetap melanjutkan sekolah dan membantu ayahnya bertani demi kelangsungan hidup mereka.

Baca juga: Kisah Tragis Balita Kakak-Adik Tewas Terbakar di Kendari, Ditemukan Berpelukan dalam Lemari

Jenazah Atas Silaen tiba di kampung halaman pukul 07.00 WIB dan langsung dimakamkan di ladang keluarga, bersebelahan dengan makam ibunya. Karangan bunga di pusara sang ibu bahkan belum layu saat tanah baru kembali dibuka.

Dalam balutan adat Batak, keluarga dan warga desa berkumpul menyampaikan penghormatan terakhir, menandai babak pilu dalam kehidupan keluarga sederhana ini.

Marlinton Hutabarat (35), kerabat yang tinggal dekat lokasi kejadian, menjadi orang pertama dari pihak keluarga yang tiba di RS Bhayangkara Padang.

“Saya langsung ke TKP begitu mendengar nama Atas Silaen masuk daftar korban,” ujarnya. Ia juga memastikan semua dokumen dan proses administrasi selesai agar jenazah bisa segera dipulangkan.

Sosok Pekerja Keras yang Rela Pulang Demi Ibu

Atas Silaen dikenal sebagai pribadi yang periang, pekerja keras, dan sangat berbakti kepada orang tua. 

Lima tahun terakhir, ia bekerja sebagai operator alat berat di Jakarta. Hasil kerjanya menjadi tumpuan ekonomi keluarga yang hidup dari bertani.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan