Minggu, 14 September 2025

Satu Korban Bentrokan Pelajar SMK di Pati Meninggal, Sempat Dirawat 4 Hari di RS

Seorang siswa SMK di Pati meninggal setelah tawuran. Korban yang berusia 17 tahun sempat dirawat empat hari di RS.

istimewa
ILUSTRASI TAWURAN - Seorang siswa SMK di Pati meninggal setelah tawuran, Selasa (13/5/2025). Korban yang berusia 17 tahun sempat dirawat empat hari di RS. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SMKN 2 Pati, Bagus Andika (17), meninggal dunia setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati Jawa Tengah.

Bagus dinyatakan meninggal pada Selasa (13/5/2025) dini hari.

Ia adalah korban dalam insiden tawuran antarpelajar yang melibatkan siswa dari dua sekolah menengah kejuruan (SMK) pada Jumat (9/5/2025).

Menurut keterangan polisi, bentrokan terjadi pada pukul 12.05 WIB.

Rekaman CCTV yang beredar menunjukkan segerombolan pelajar yang diduga berasal dari salah satu SMK swasta melintasi gerbang SMKN 2 Pati pada pukul 12.18 WIB.

Salah satu pelajar turun dari sepeda motor dan memukul gerbang sebelum pergi ke arah lokasi kejadian.

Lokasi bentrokan berada di Jalan Raya Pati-Gembong, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, tepatnya di depan showroom mobil Mitra Mobilindo.

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Bagus dibawa ke kediamannya di Dukuh Panggung, Desa Panggungroyom, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati.

Di rumah duka, puluhan tetangga, sanak saudara, dan teman-teman Bagus berkumpul untuk bertakziyah.

Dua karangan bunga dari Bupati Pati, Sudewo, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah terlihat di rumah duka.

Hingga pukul 11:00 WIB, jenazah Bagus belum dikebumikan karena pihak kepolisian dan keluarga korban masih dalam perundingan mengenai apakah jenazah akan diautopsi atau tidak.

Baca juga: 10 Orang Jadi Tersangka Kasus Bentrok Bersenjata di Kemang, Motifnya Kuasai Lahan

Kepala Desa Panggungroyom, Hadi, menjelaskan Bagus dinyatakan meninggal sekitar pukul 03:30 WIB dan informasi tersebut diumumkan di masjid setempat pada pukul 05:30 WIB.

Hadi menambahkan, Bagus berasal dari keluarga kurang mampu dan merupakan anak yatim.

"Sepengetahuan saya Bagus anak baik. Dia sering membantu saudaranya atau orang tuanya untuk ngarit karena di sini daerah pertanian," jelas Hadi di rumah duka, Selasa.

Ia juga mengisahkan Bagus adalah anak yang baik dan sering membantu keluarganya di ladang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan