Kamis, 25 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Operasi Subuh Satgas Habema TNI Tewaskan 18 Anggota KKB di Intan Jaya: Hanya 1 Jam, Ini Kronologinya

Operasi yang berlangsung pukul 05.00-06.00 WIT itu dengan sasaran Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba

Editor: Erik S
Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI KKB PAPUA - Satgas Habema TNI melancarkan operasi subuh menumpas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, INTAN JAYA - Satgas Habema TNI melancarkan operasi subuh menumpas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Operasi yang berlangsung pukul 05.00-06.00 WIT itu dengan sasaran Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba. 18 orang anggota yang kerap disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu tewas.

Diketahui, TNI mengamankan sejumlah wilayah di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, setelah melaksanakan operasi penindakan terhadap OPM di Distrik Sugapa, Rabu (14/5/2025).

Baca juga: 3 Media Luar Negeri Beritakan Baku Tembak TNI dengan OPM di Intan Jaya, Soroti Korban Tewas

"Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).

TNI juga mengamankan senjata api, amunisi, busur panah, serta bendera Bintang Kejora dan alat komunikasi.

Kapuspen menegaskan bahwa operasi ini adalah bentuk komitmen TNI dalam melindungi rakyat Papua dan mendukung kelanjutan pembangunan.

"TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata," ungkap dia.

TNI tidak akan membiarkan masyarakat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya.

Menurut Kristomei, kehadiran TNI memberikan pelayanan kesehatan, edukasi, dan pengamanan pembangunan jalan ke Hitadipa, justru dimanipulasi oleh kelompok OPM yang menjadikan warga sebagai tameng dan menyebarkan narasi ancaman terhadap masyarakat.

Disesatkan OPM

Dalam keterangan tersebut, disampaikan pula pernyataan Kepala Suku Kampung Sugapa, Melianus Wandegau, yang menyebut bahwa masyarakat telah disesatkan oleh propaganda OPM.

“Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI,” ujar Wandegau.

Baca juga: Pangkogabwilhan III Pastikan Distrik Sugapa Kondusif Pasca Kontak Tembak yang Tewaskan 18 Orang OPM

Pernyataan tersebut, menurut Kristomei, menegaskan bahwa TNI hadir dengan niat tulus melindungi dan melayani rakyat, bukan untuk menebar ketakutan.

Operasi ini menargetkan kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning kini dinyatakan steril dari gangguan kelompok separatis tersebut. Seluruh personel TNI dinyatakan dalam kondisi aman.

"Saat ini pasukan masih disiagakan di sejumlah sektor strategis guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok sisa. Kelompok ini diketahui kerap melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, hingga penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan," kata Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono.

Sering bikin ulah

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan