Polisi Gugur Ditembak di Lampung
5 Pengakuan Kopda Bazarsah, Oknum TNI Penembak Mati 3 Polisi di Way Kanan, Penghasilan Bak Jenderal
Kopda Bazarsah memberikan lima pengakuan mengejutkan terkait kasus penembakan Kapolsek dan dua anggota polisi di Negara Batin, Way Kanan
Penulis:
Adi Suhendi
"Setelah tembak atas langsung mengarahkan yang paling dekat aja. Saya dua kali tembak, terus lanjut lari lagi," katanya.
Polisi yang kedua ditembak Kopda Bazarsah adalah Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto.
Saat itu, ia mendengar tembakan dari arah samping, yang ternyata AKP Lusiyanto.
Tembakan peringatan Kapolsek dibalas Kopda Bazarsah dengan melesatkan tiga kali tembakan.
"Saya asal nembak tidak tahu kena atau tidak, untuk meyakinkan kena makanya ditembak tiga kali. Setelah menembak saya tidak lihat korban saat roboh," ucapnya.
Setelah menembak Kapolsek, Bazarsah berlari ke arah kebun singkong.
Namun, ia merasa masih ada yang menembakinya saat berusaha kabur.
Di kebun tersebut, karena tanah tidak rata, Bazarsah jatuh dan senjata yang dipegangnya sempat terlepas.
Pada saat itulah, Bazarsah menembak korban ketiga, Briptu Ghalib.
Bazarsah memperagakan posisinya menembak Briptu Ghalib saat hendak berdiri.
Ia melepaskan tembakan tersebut sebanyak tiga kali.
"Pas saya jatuh terguling sempat lepas (senjata). Ada yang menembaki lagi, langsung saya tembak sambil mau berdiri. Seingat saya sambil mau jongkok begitu yang mulia," katanya.
2. Kopda Bazarsah Bela Diri
Kopda Bazarsah mengaku menembak ketiga polisi karena merasa terancam dan merasa ditembaki saat penggerebekan.
Ketua Majelis Hakim, Kolonel CHK (K) Fredy Ferdian Isnartanto, mengatakan, kalau apa yang dirasakan terdakwa keliru dan tidak dapat dibuktikan.
Sebab pada saat kejadian tidak ada satu pun peluru yang terjatuh di dekat terdakwa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.