Aksi Demonstrasi di Pati
100 Ribu Warga Pati Unjuk Rasa Tuntut Bupati Lengser, Bisakah Sudewo Langsung Dicopot usai Didemo?
Ahli Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Feri Amsari menanggapi soal aksi demo ratusan ribu warga Pati yang menuntut lengsernya Bupati Pati, Sudewo
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Pravitri Retno W
Menurut Teguh, pihaknya telah menyarankan supaya Sudewo mundur dari jabatannya sebelum tanggal 13 Agustus supaya suasana kondusif dan martabatnya tetap terjaga.
Akan tetapi, Sudewo enggan mundur sehingga pihaknya tetap menggelar unjuk rasa besar-besaran hingga politikus Partai Gerindra itu mengundurkan diri.
Sebelum akhirnya membatalkan kebijakan itu dan meminta maaf, awalnya Sudewo mengaku tak gentar meski harus menghadapi gelombang demonstrasi besar menolak kebijakan kenaikan tarif PBB-P2.
Namun nyatanya meski sudah meminta maaf dan membatalkan kenaikan tarif PBB, warga tetap melaksanakan demo pada 13 Agustus.
Baca juga: 3 Fakta Demo Warga Pati Besok: 50 Ribu Orang Akan Hadir, Tuntut Lengserkan Sudewo
"Kemarin saya ngobrol sama pihak Polresta. Supaya tertib, aman, damai, sebelum tanggal 13 harusnya dia gelar konferensi pers, nyatakan mengundurkan diri. Gitu aja, malah dia menjaga martabat. Kalau dilengserkan, kan, martabatnya jatuh."
"Kami tidak ingin menjatuhkan martabat orang, tapi kalau memang terpaksa, apa boleh buat," kata Teguh kepada di posko donasi, Selasa (12/8/2025).
Ia bahkan mengancam bakal melanjutkan aksi hingga berhari-hari jika Sudewo enggan mengundurkan diri.
Pasalnya pihaknya tak ingin rakyat Pati menjadi "uji coba" pemimpin yang kapasitasnya belum memadai.
"Jika Sudewo tidak mundur, aksi berlanjut sampai dia mundur. Dua hari, tiga hari, tetap kami layani. Kami tunggu di sini sampai mundur. Karena kesimpulannya memang seperti itu."
"Kami tidak mau jadi objek uji coba pemimpin. Pemimpin harus yang betul-betul paham, tahu kondisi masyarakat bawah sehingga ada rasa empati dan simpati dengan rakyat," tegasnya.
Baca juga: Spanduk dan Karangan Bunga Banjiri Posko Donasi Demo di Pati, Minta Presiden Copot Bupati Sudewo
Sosok Bupati Sudewo

Sudewo lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Oktober 1968.
Suami Atik Kusdarwati itu meraih gelar Sarjana di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 1993.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 Teknik Pembangunan di Universitas Diponegoro (UNDIP).
Setelah lulus kuliah, Sudewo memulai karirnya sebagai karyawan di PT Jaya Construction pada 1993–1994.
Ia juga pernah menjadi pegawai honorer di Departemen Pekerjaan Umum Proyek Peningkatan Jalan dan Jembatan Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.