Keluarga Pasien Paksa Buka Masker Dokter RSUD Sekayu Sumsel, Ini Kronologisnya
Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, FINASIM, dokter RSUD Sekayu, Sumatera Selatan mendapat perlakuan tidak mengenakkan karena dipaksa buka masker.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SEKAYU- Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, FINASIM, dokter RSUD Sekayu, Sumatera Selatan menjadi korban penganiayaan keluarga pasien.
Dalam rekaman yang beredar memperlihatkan momen di ruang perawatan RSUD Sekayu, terlihat keluarga pasien meminta dokter melepas masker yang dikenakannya.
Permintaan tersebut ditolak secara halus oleh sang dokter karena bertentangan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit.
Baca juga: Sosok Gofur, Pemuda Tuban yang Aniaya Ibu Kandung, Sudah Diamankan Polisi
Namun, situasi memanas ketika salah satu anggota keluarga pasien diduga memegang bagian belakang leher dokter sambil memaksa membuka masker.
Meski akhirnya dokter tersebut membuka maskernya, tindakan itu dilakukan dalam tekanan, dengan tangan keluarga pasien masih terlihat menyentuh tubuhnya.
Momen ini sontak menuai kecaman dari warganet yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk ketidaksopanan dan pelanggaran terhadap hak tenaga kesehatan.
Sosok Dokter Syahpri
Syahpri Putra Wangsa pada tahun 2024 meraih resmi mendapat gelar sebagai Dokter Konsultan di bidang Nefrologi.
Dokter Konsultan biasanya merujuk pada dokter spesialis yang memiliki keahlian mendalam di bidang tertentu dan berperan sebagai narasumber atau penasehat medis untuk pasien maupun tenaga medis lainnya.
Sedangkan Nefrologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari fungsi ginjal, penyakit ginjal, dan terapi terkait.
Syahpri Putra Wangsa menjabat sebagai dokter spesialis penyakit dalam seperti jantung, paru, saluran cerna, ginjal dan organ lainnya.
Diketahui, dr Syahpri Putra Wangsa berpraktik di RSUD Sekayu dan RS Bunda Medika Jakabaring Palembang.
Ia juga pernah bertugas di RSUD Sungai Lilin.
Pendidikan kedokterannya ditempuh di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Baca juga: Tak Terima Ditegur, Suami Aniaya Istri Usai Ketahuan Chatting dengan Wanita Lain
Ia mengambil spesialis di Universitas Sriwijaya, Palembang.
Pada Oktober 2024, ia resmi mendapat gelar sebagai Dokter Konsultan di bidang Nefrologi.
Adapun gelar tambahannya: Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam), K.GH (Konsultan Ginjal Hipertensi), FINASIM (Fellow of Indonesian Society of Internal Medicine).
Respons RSUD Sekayu
Saat dikonfirmasi, Humas RSUD Sekayu, Dwi Marsilviah, menyatakan bahwa pihak rumah sakit masih melakukan rapat internal terkait insiden tersebut.
“Ada nanti ya, kita masih rapat di RS,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
IDI Siap Dampingi ke Jalur Hukum
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Muba mengecam keras insiden kekerasan fisik yang dilakukan keluarga pasien terhadap seorang dokter yang bertugas di RSUD Sekayu.
Ketua Badan Hukum Pembela Profesi dan Advokasi (BHP2A) IDI Muba, dr. Zwesty Devi, MH, menyampaikan keprihatinannya atas tindakan yang diduga dilakukan oleh keluarga pasien terhadap dr. Sapri, salah satu tenaga medis di RSUD Sekayu.
“Tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan, apalagi secara fisik, tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun. Dalam video yang beredar, terlihat adanya kontak fisik dari pihak keluarga pasien kepada dokter yang tengah menjalankan tugasnya,” tegas dr. Zwesty, Rabu (13/8/2025).
Ia menjelaskan, kejadian bermula saat dokter menjalankan tugas pemeriksaan sesuai dengan SOP, yaitu mengenakan masker saat berinteraksi dengan pasien.
Baca juga: Bos Tempat Karaoke di Nganjuk Ditahan Gara-gara Aniaya Pacar, Diancam Hukuman 32 Bulan Penjara
Namun, hal ini justru memicu kemarahan dari pihak keluarga pasien yang kemudian berujung pada dugaan kekerasan fisik.
IDI Muba menyatakan akan melakukan pendampingan hukum kepada dr. Syahpri dan mendukung penuh langkah-langkah yang diambil pihak RSUD Sekayu dan Dinas Kesehatan Muba dalam melaporkan kasus ini ke Polres Musi Banyuasin.
“Kami akan mengawal proses hukum ini bersama RSUD Sekayu dan Dinkes Muba. Dokter adalah garda terdepan layanan kesehatan, bukan pihak yang seharusnya menjadi korban kekerasan,"ungkapnya.
IDI Muba berharap kejadian ini menjadi perhatian semua pihak agar perlindungan terhadap tenaga medis dapat ditingkatkan.
"Ini masalah profesi kami berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali dan dokter tetap dapat menjalankan fungsinga tanpa ada ketakutan,"jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sosok Dokter Syahpri, Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Spesialis Penyakit Dalam
Sumber: Tribun Sumsel
Prakiraan Cuaca Kota Palembang Hari Ini, Jumat 8 Agustus 2025: Waspada Hujan di Pagi dan Sore Nanti |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Palembang Besok Jumat, 8 Agustus 2025: Pagi Cerah, Sore Hujan |
![]() |
---|
Sumsel Pasar Menjanjikan, Industri Perbaikan Kendaraan Ekspansi ke Lubuklinggau |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Warga Paling Aktif Gunakan Bahasa Daerah, Jawa Tengah Bukan Pertama |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Palembang, Sabtu 2 Agustus 2025: Malam Minggu Diperkirakan Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.