Rabu, 3 September 2025

Teka-teki Kematian Iko Mahasiswa Unnes, Polisi Ralat TKP hingga Asal-usul Mobil Brimob

Polda Jateng membantah Iko, mahasiswa Unnes meninggal karena dianiaya polisi, sebut karena kecelakaan dan meralat TKP.

Editor: Nuryanti
FH UNNES
MAHASISWA MENINGGAL - Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah angkatan 2024 meninggal dunia. Iko meninggal dunia penuh dengan kejanggalan. Polisi meralat TKP. Versi polisi menyebut, Iko meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jalan Dr Cipto Semarang pada Minggu 31 Agustus 2025 pukul 02.30 WIB. Namun, keluarga masih diliputi pertanyaan karena korban meninggal dunia dalam kondisi penuh luka lebam di wajah. 

Kejadian yang menimpa Iko bermula saat ia berpamitan kepada ibunya hendak pergi ke Kampus, Sabtu (30/8/2025).

Ketika itu ia membawa tas ransel warna biru yang berisi jas almamater, serta mengendarai motor sendiri.

Ia kemudian pulang ke rumah pada Sabtu sekira pukul 23.00 WIB.

Selanjutnya, ia dijemput oleh teman rumahnya untuk pergi ke Jalan Pahlawan, Semarang.

Lalu, ia mengabari temannya melalui WhatsApp, hendak ke Polda Jateng untuk menjemput rekan-rekannya yang masih ditahan oleh pihak kepolisian, Sabtu malam.

"Pada saat itu Iko masih memakai baju PDH DPM FH UNNES, dan membawa tas ransel warna biru yang berisi jaket almamater," kata Anggota PBH IKA Alumni FH Unnes, Naufal Sebastian.

Selepas itu, Iko tidak ada kabar.

Keluarga kemudian mendapatkan informasi, Iko dilarikan ke RSUP Kariadi Semarang.

Naufal menjelaskan, berdasarkan keterangan Satpam RSUP Kariadi, Iko diantar oleh Brimob Polda Jateng dalam kondisi kritis, Minggu sekira pukul 11.00 WIB.

Dari keterangan dokter, Iko mengalami kerusakan di bagian limpa dan pendarahan hebat.

Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi. Ibu Iko pun menyetujuinya.

Naufal menuturkan, setelah operasi tersebut selesai, Iko ditemani oleh ibunya.

Dari keterangan ibunya, Iko sempat mengigau dengan kalimat, "ampun pak, tolong pak, jangan pukulin saya lagi".

"Iko mengucapkan kalimat yang sama hingga 3 kali. Sambil memegangi tangan anaknya, Ibu Iko berbisik lirih agar memaafkan," bebernya.

Namun, Iko dinyatakan meninggal dunia pada Minggu sekira pukul 15.30 WIB.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan