Nasib Siswa di Sinjai usai Pukuli Guru: Dikeluarkan, Ayahnya yang Polisi Diperiksa Propam
Siswa yang menganiaya wakasek di Sinjai berujung dikeluarkan dari sekolah. Sedangkan ayahnya yang polisi diperiksa Propam karena membiarkan.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
Di sisi lain, penganiayaan yang dialami Mauluddin membuatnya mengalami luka terbuka di hidung dan lebam di punggung.
Korban pun kini belum dapat masuk sekolah karena kondisi kesehatannya yang belum stabil.
Sementara penganiayaan yang dilakukan MR karena emosi kepada Mauluddin. Emosi itu dipicu ketika dirinya ketahuan membolos oleh Mauluddin.
Lalu, tas pelaku pun diambil oleh korban. Selain itu, MR juga disanksi pada Senin (15/9/2025).
“Saya emosi, karena tas saya diambil,” kata MR pada Rabu.
MR mengaku sempat menghubungi Mauluddin untuk mengambil tas miliknya. Namun, korban mengatakan sudah tidak berada di sekolah.
Baca juga: Histerisnya Guru dan Murid SMPN 1 Prabumulih Sambut Kepsek Roni Kembali ke Sekolah
Namun, pelaku menyebut saat melakukan latihan futsal di sekolah, korban ternyata belum pulang.
Alhasil, MR merasa dibohongi oleh Mauluddin.
Kemudian, pada Selasa (16/9/2025), tas pelaku pun berada di ruang BK. Namun, saat sudah diambil, MR mengaku tasnya dalam kondisi rusak.
“Saya baru sadar tas rusak saat berjalan dan buku saya jatuh,” kata MR.
Emosi MR pun memuncak ketika dirinya juga dihukum oleh Mauluddin untuk berdiri di depan gerbang sekolah.
Hal ini lah yang membuat MR melakukan penganiayaan terhadap Mauluddin.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Timur dengan judul "Siswa Pukul Guru, Saksi Mata Sebut Ayah Aiptu Rajamuddin Tak Bergerak"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Timur/Muh Ainun Taqwa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.