Kamis, 9 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

6 Poin Pernyataan Ponpes Al Khoziny Berkait Tragedi Bangunan Ambruk yang Menewaskan 67 Santri

Tragedi runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, menewaskan 67 santri dan 104 santri mengalami luka-luka.

Editor: Willem Jonata
Tangkapan layar Kompas.Tv
PERWAKILAN PONPES - Perwakilan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, M Zainal Abidin angkat bicara mengenai tragedi ambruknya bangunan yang menewaskan 67 santri dan 104 santri luka-luka. 

Total tercatat ada 171 orang korban dengan rincian 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body part).

Pada tahap akhir pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Hasilnya, sudah tidak ada lagi korban di lokasi.

Area gedung yang runtuh itu juga sudah rata dengan tanah, semua puing reruntuhan sudah berhasil dibersihkan.

“Kita sudah menyelesaikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap para korban. Dan kita juga sudah memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” kata Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii di lokasi kejadian, Selasa siang.

Syafii menyempaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang sejak tanggal 29 Sepetember kemarin ikut terlibat dalam semua proses pencarian dan pertolongan.

Menurut dia semua proses telah berjalan baik dan terukur sebagaimana ketentuan yang ada. Mengenai kesan lambat, disebutnya ada beberapa faktor yang menjadi kendala.

Antara lain akses masuk alat berat yang terbilang sempit, area yang terbatas untuk manuver alat berat, dan beberapa hal lain.

“Kita juga melakukan dengan penuh kehati-hatian. Utamanya ketika masih diketahui ada korban hidup di bawah reruntuhan. Kita berupaya maksimal untuk menyelamatkan mereka,” lanjutnya.

Fokus berikutnya adalah identifikasi korban dengan melibatkan tim DVI dari RS Bhayangkara Polda Jarim. 

“Per hari Selasa ini fokus penanganan di RS. Bhayangkara Polda Jatim bersama Tim DVI. Pendampingan psikologis dan spiritual sangat penting agar para santri bisa pulih dari trauma. Ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa.

Kronologi bangunan ambruk

Mohammad Syafii mengungkapkan insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny bertepatan dengan waktunya salat Asar.

"Pada saat itu anak-anak kita para santri sedang melaksanakan salat dan diperkirakan bahwa luas area tempat salat itu 140 jemaah lebih," ungkap Syafii dalam konferensi pers, Senin (6/10/2025).

Bangunan Ponpes Al Khoziny yang runtuh, kata Syafii, merupakan bangunan dengan empat lantai di mana tempat salat lantai dasar.

Lantai keempat bangunan tersebut, sedang dalam proses pembangunan.

"Sehingga pada saat pelaksanaan pengecoran terjadi kekuatan struktur yang mungkin tidak mampu menahan sehingga terjadi kolaps yang kita sering namakan structure collapse," jelasnya.

"Dan pada saat itu, pada saat kita lihat bahwa reruntuhan ini benar-benar menyatu antara lantai 1, lantai 4 ini menyatu. sehingga kita bisa men-declare waktu itu bahwa tipe reruntuhan sebenarnya pancake collapse," tambahnya.

(Tribunnews.com/Gilang P, Erik S)

Sumber: Kompas TV
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved