Jumat, 7 November 2025

Berita Viral

Kronologi Lengkap Guru Tampar Siswa di Subang, lalu Tantang Orang Tua Lapor ke Dedi Mulyadi

Viral di media sosial kasus guru menampar siswa yang loncat pagar di Subang, Jawa Barat. Guru itu sempat bersitegang dengan orang tua siswa.

Editor: Nuryanti
TribunJabar.id/Deanza Falevi, Instagram @mangdans_/@dedimulyadi71
GURU TAMPAR SISWA - Orang tua siswa berinisial ZR (16), Deni Rukmana (kiri). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi gerak cepat respons kasus penamparan siswa oleh guru (kanan). Berikut kronologi lengkap kasus guru tampar siswa di Subang. 
Ringkasan Berita:
  • Guru di SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang menampar siswanya yang loncat dari pagar.
  • Aksi guru itu berujung pada perselisihan antara dirinya dengan orang tua siswa, hingga viral di media sosial.
  • Guru itu mengklaim siswa yang ditamparnya telah beberapa kali melakukan pelanggaran di sekolah.

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial seorang guru bersitegang dengan orang tua siswa di sebuah ruang kelas.

Peristiwa itu terjadi di SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Guru yang terlibat adu mulut dengan orang tua siswa itu bernama Rana Saputra.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah guru di kelas berupaya melerai perselisihan tersebut.

Terdengar orang tua siswa menegur guru tersebut karena diduga menampar anaknya berinisial ZR (16) di sekolah.

Sang guru lantas menantang orang tua siswa untuk melapor ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"Lah ini anda main gampar-gampar aja. Pak Dedi tolong lah," ucap orang tua itu kepada guru tersebut. 

Sang guru yang mendengar itu tak ciut nyali.

"Laporin saja ke Pak Dedi Mulyadi, saya tunggu," katanya menantang balik. 

Kronologi Versi Sekolah

Rana yang merupakan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menampar ZR setelah upacara bendera, Senin (3/11/2025).

Baca juga: Kepsek SMAN 1 Cimarga Akui Sempat Cemas dan Takut setelah Tampar Murid yang Merokok

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Jalancagak, Yaumi Basuki menuturkan, peristiwa itu bermula saat Rana berupaya menegakkan kedisiplinan.

Pasalnya, ZR dan tujuh siswa lainnya kedapatan meloncat pagar sekolah untuk bolos.

Lebih lagi, pagar tersebut baru selesai dibangun dan pihak sekolah telah mewanti-wanti agar fasilitas itu dijaga.

Namun, dalam kasus ini, pihak sekolah tidak membenarkan adanya kekerasan fisik yang dilakukan Rana terhadap para siswa tersebut.

‎"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orang tua siswa dan pihak sekolah."

"Kami ingin menegakkan kedisiplinan, namun kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," ujar Yaumi saat ditemui Tribunjabar.id di SMPN 2 Jalancagak, Rabu (5/11/2025).

Yaumi menerangkan, ada delapan siswa yang saat itu mendapat tindakan disiplin berupa tamparan ringan.

‎"Iya, delapan orang. Guru hanya menampar pelan. Itu dilakukan setelah upacara dan anak-anak belum bubar," terang dia.

Meski menyebut tindakan itu sebagai bentuk penegakan disiplin, namun pihak sekolah mengakui cara tersebut keliru.

‎"Kami akan mengevaluasi cara pembinaan. Ke depan kami akan mencari solusi bagaimana mendisiplinkan tanpa kekerasan fisik," ujar Yaumi.

Kronologi Versi Guru

Usai video perselisihannya dengan orang tua siswa viral, Rana Saputra ditemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Kepada Dedi Mulyadi, Rana menerangkan alasannya menampar ZR. Ia menyebut sederet pelanggaran yang telah dilakukan siswanya itu.

“Dia (siswa ZR) pelanggarannya merokok, kemudian berkelahi, mengganggu kelas yang lain, dan terakhir loncat dari pagar,” ujar Rana, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Orang Tua Segera Cabut Laporan Dugaan Kepsek Tampar Siswa SMAN 1 Cimarga, Perkara Dianggap Selesai

Kronologi Versi Orang Tua Siswa

Sementara orang tua ZR, Deni Rukmana (38) menjelaskan maksud dan tujuannya mendatangi sekolah usai anaknya ditampar guru.

Ia menegaskan, kedatangannya ke sekolah hanya untuk mengklarifikasi secara baik-baik.

Namun, menurutnya, situasi memanas karena sang guru merasa tidak terima atas pertanyaannya.

‎“Awalnya saya datang karena dapat laporan anak saya ditampar beberapa kali. Saya hanya mau menanyakan secara baik-baik saja."

"Tapi salah seorang guru malah menanggapi dengan nada tinggi, seolah merasa tindakannya itu benar,” ujar Deni saat ditemui TribunJabar.id di kediamannya, Rabu.

Sudah Dilakukan Mediasi

Wakasek Sarana dan Prasarana SMPN 2 Jalancagak, Yaumi Basuki menuturkan pihak sekolah telah melakukan mediasi dengan guru dan orang tua ZR, Selasa (4/11/2025).

Baik guru maupun orang tua siswa telah sepakat saling memaafkan.

‎"Kemarin sudah ada pertemuan, sudah saling memaafkan. Guru yang bersangkutan dan orang tua sudah saling menerima," katanya.

Akan tetapi, setelah mediasi dan dianggap selesai, pihak orang tua tetap memutuskan untuk mempublikasikan kejadian tersebut ke media  sosial.

‎"Kami tidak bisa melarang, itu hak beliau. Tapi pada hari Selasa masalah sebenarnya sudah selesai dan sudah ada kata maaf," Yaumi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Duduk Perkara Guru Tampar Siswa di Subang: Berawal dari Upaya Disiplin Siswa Bolos

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Deanza Falevi/Hilda Rubiah)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved