Selasa, 11 November 2025

Modus Licin Komplotan WNA Cina Gasak Brankas Pabrik, Gondol Uang Nyaris Rp1 Miliar

Empat WNA asal Cina beraksi mencuri brankas pabrik di Semarang dan Klaten dengan modus tali dan survei lokasi

Editor: Eko Sutriyanto
ist
BULE CINA - Polisi menangkap empat warga negara asing asal Cina yang melakukan pencurian dengan spesialisasi pembobol brangkas di Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Klaten. Selama beraksi di Indonesia mereka mampu menggasak uang hingga miliaran rupiah, Senin, 3 November 2025. (IST) 
Ringkasan Berita:
  • Polisi menangkap empat WNA asal Cina spesialis pembobol brankas di Semarang, Ungaran, dan Klaten 
  • Mereka masuk ke Indonesia secara legal, lalu survei pabrik berkeamanan longgar. 
  • Berbekal tali dan alat sederhana, komplotan ini beraksi senyap tiap malam hingga berhasil menggondol miliaran rupiah. 
  • Aksi berakhir setelah mereka ditangkap saat beristirahat di Tegal.

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Kepolisian membongkar jaringan pencuri lintas negara yang beraksi layaknya tim profesional. 

Empat warga negara asing asal Cina ditangkap setelah terbukti menjadi komplotan spesialis pembobol brankas di sejumlah pabrik di Kota Semarang, Ungaran, dan Klaten.

Keempat pelaku masuk ke Indonesia secara legal menggunakan paspor resmi pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Namun di balik status kunjungan sah itu, mereka membawa misi kriminal yang terencana rapi.

Begitu tiba, para pelaku langsung bergerak ke Kota Semarang untuk melakukan survei lokasi—menyisir kawasan industri yang dianggap memiliki sistem keamanan longgar.

“Benar, kami tangkap empat WNA asal Cina yang terlibat dalam pembobolan brankas di beberapa lokasi pabrik,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Jumlah Orang Asing Masuk Jepang Akan Dibatasi, Target Utama Kemungkinan China  

Survei Empat Hari, Aksi Berantai Dimulai

Setelah empat hari memetakan target, komplotan ini melancarkan aksi pertamanya pada Rabu malam, 29 Oktober 2025, di sebuah pabrik kawasan Candi, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Modus mereka terbilang lihai dan senyap. Tiga orang menyusup ke area pabrik dengan bantuan tali tambang, sementara satu orang berjaga di luar untuk memantau situasi dan memberi sinyal jika ada bahaya.

Begitu masuk, mereka langsung menuju ruang brankas dan menggasak uang perusahaan tanpa meninggalkan jejak berarti.

Tak berhenti di situ, pada malam berikutnya (30 Oktober 2025), kelompok ini kembali beraksi di kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW). Dengan pola serupa, mereka berhasil kembali membawa kabur uang dari dalam brankas pabrik lain.

Perpindahan Cepat dan Pola Terencana

Sukses dua kali di Semarang, para pelaku berpindah ke Ungaran, Kabupaten Semarang, yang dikenal memiliki banyak pabrik.

Di wilayah ini, mereka melakukan aksi tiga kali—dua kali sukses, satu kali gagal karena sistem keamanan perusahaan sempat aktif.

Tanpa menunggu lama, mereka bergeser ke Klaten, tepatnya di Prambanan, pada Minggu, 2 November 2025.

Di lokasi ini, komplotan ini berhasil menggondol uang hampir Rp1 miliar, kembali dengan metode yang sama: masuk diam-diam lewat tali, membongkar brankas dengan linggis dan obeng, lalu kabur menggunakan sepeda motor.

“Dari Semarang hingga Klaten, mereka selalu bergerak dengan motor untuk menghindari perhatian,” ungkap Andika.

Tertangkap Saat Istirahat di Tegal

Petualangan komplotan ini berakhir pada Senin pagi, 3 November 2025, ketika tim Resmob Polrestabes Semarang berhasil melacak pergerakan mereka.

Polisi mencegat para pelaku di sebuah penginapan kawasan Tegal Barat, Kota Tegal, saat mereka tengah beristirahat usai perjalanan dari Klaten menuju Jakarta.

Baca juga: Balita 3 Tahun di China Meninggal Tersedak Bubble Tea Saat Main Trampolin

Saat digeledah, polisi menemukan dua linggis, tali tambang, lima obeng berbagai ukuran, tiga tang, serta tumpukan uang hasil curian. Semua alat diyakini digunakan dalam setiap aksi mereka.

“Kami bawa mereka ke Semarang untuk pemeriksaan intensif. Saat ini penyidik sedang mendalami peran masing-masing pelaku,” tutur Andika.

Berpura-pura Turis, Nyatanya Spesialis Pembobol Brankas

Dari hasil penyelidikan sementara, keempat WNA Cina ini memang datang ke Indonesia bukan untuk wisata atau bisnis.

Mereka diduga bagian dari jaringan kejahatan lintas negara yang mengincar perusahaan dengan sistem keamanan konvensional.

Dengan modus survei lokasi, pembagian peran, dan eksekusi cepat menggunakan tali, kelompok ini sempat berpindah kota setiap malam sebelum akhirnya digulung polisi.

Kini, penyidik tengah mendalami kemungkinan adanya jaringan serupa di daerah lain dan mencari tahu ke mana saja uang hasil curian itu dialirkan. (Tribun Jateng/Lyz)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ini Tampang 4 WNA Cina Masuk Indonesia Khusus Jadi Maling, Modal Tali Beraksi di Semarang dan Klaten

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved