Kamis, 13 November 2025

Prada Lucky Namo Meninggal

Hakim Ragukan Jawaban Saksi Perwira Piket saat Prada Lucky Dicambuk: Masa Tidak Tahu  

Hakim Ketua Mayor Chk Subiyatno merasa ada yang janggal dengan jawaban Letda Luqman Hakim yang dihadirkan sebagai saksi

YouTube Kompas TV
SAKSI CAMBUK - Letda Luqman Hakim bersaksi dalam sidang lanjutan kasus kematian Prada Lucky Namo, Selasa (11/11/2025) 

Di sana sudah ada beberapa terdakwa yang tengah menasihati korban, Prada Lucky Namo, serta satu anggota lainnya.

Tak lama kemudian, dua orang lain juga ikut masuk.

“Dalam ruangan tersebut ada Danki Faisal, Prada Richard Bulan, dan Prada Lucky. Waktu itu kami duduk bersama. Kami hanya melihat terdakwa menasihati almarhum dan Prada Richard Bulan. Ada yang masuk lagi, tapi saya lupa siapa,” tambahnya.

Masih menurut saksi, sekitar pukul 23.00 lebih, korban mendapat cambukan menggunakan selang berwarna biru sebanyak dua hingga tiga kali di bagian punggung.

“Sekitar lewat jam 11 malam mencambuk, tidak tahu berapa kali bergantian mencambuk. Terdakwa ada di dalam ruangan. Yang dicambuk Prada Richard dan almarhum. Bagian punggung, tapi saya lupa siapa yang pertama kali mencambuk. Kurang lebih dua atau tiga kali, menggunakan selang warna biru,” jelasnya.

Luqman juga menyebut bahwa dirinya sempat melihat kondisi tubuh kedua korban yang sudah penuh luka dan memar.

“Kondisi sudah luka memar di bagian punggung, baik Prada Richard Bulan maupun Prada Lucky. Saya tahu karena sebelumnya kami mengantarkan mandi bersama provos Pratu Alan sekitar jam 8 atau 9 malam, sebelum masuk ke ruangan jam 11 itu,” terangnya.

Keesokan harinya, 29 Juni 2025, setelah lepas piket sekitar pukul 10.00 pagi, saksi mengaku mendapat perintah untuk memberikan makan kepada kedua korban.

“Jam 10 pagi tanggal 29 kami lepas piket. Sepanjang itu kami ke dapur untuk memerintahkan memberikan makan kepada Prada Lucky dan Prada Richard Bulan,” ujarnya.

Kemudian, pada 30 Juni pagi, saksi kembali mengecek kondisi korban. Ia mendapati Prada Richard Bulan mengalami lebam di pipi dan bibir yang tampak bengkak, sementara Prada Lucky sudah tidak ada di tempat.

Baca juga: Dugaan Pelanggaran Disiplin Ayah Prada Lucky, Pelda Christian Namo Kumpul Kebo hingga Punya 2 Anak

“Tanggal 30 pagi kami kembali cek keadaan Prada Richard Bulan. Pipi sudah lebam dan bibir bengkak, sedangkan Prada Lucky tidak ada. Saya tanya siapa yang memukul, dan Richard menjawab: Pratu Raja,” tuturnya.

Luqman menambahkan bahwa pertemuannya terakhir kali dengan almarhum terjadi saat ia memberikan makanan kepada korban.

“Sebelum di rumah sakit, almarhum meminta makan tapi tidak nafsu. Dia hanya mau Indomie atau Pop Mie, dan itu dimakan oleh almarhum. Itu terakhir kalinya saya bertemu dengannya,” ungkapnya.

Ketika kabar duka kematian Prada Lucky disampaikan, Luqman sendiri yang langsung memberitahukan hal itu kepada Prada Richard Bulan, yang juga menjadi korban penganiayaan dalam kasus yang sama.

“Setelah tahu Prada Lucky meninggal dunia, saya pergi memberi tahu Prada Richard. Saat itu dia langsung menangis dan memeluk saya,” kata Luqman menutup kesaksiannya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Luqman Hakim Oktavianto Dihadirkan Sebagai Saksi dalam Kasus Kematian Prada Lucky

(Tribunnews.com/ Chrysnha/KompasTV/Pos-Kupang.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved