Longsor di Cilacap
3 Tragedi Tanah Longsor di Indonesia Bulan Ini, Semua Memakan Korban Jiwa
Pada bulan ini setidaknya sudah ada tiga bencana tanah longsor yang melanda Indonesia dan memakan korban jiwa.
Ringkasan Berita:
- Tanah longsor menerjang Cilacap, Banjarnegara, dan Magetan pada bulan ini.
- Ketiga tanah longsor itu memakan korban jiwa.
- Ada beberapa warga yang masih hilang atau sedang dicari.
TRIBUNNEWS.COM - Pada bulan ini setidaknya sudah ada tiga bencana tanah longsor yang melanda Indonesia di tengah musim penghujan.
Longsor pertama terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, secara bersamaan pada hari Senin, (10/11/2025). Satu orang dilaporkan meninggal.
Longsor kedua melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis malam, (13/11/2025), sekitar pukul 20.00 WIB. Belasan orang tewas dan masih ada yang belum ditemukan.
Adapun longsor ketiga terjadi di Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Minggu sore, (16/11/2025). Dua orang dilaporkan tewas dan ratusan warga lainnya mengungsi.
Berikut rincian tiga longsor yang terjadi baru-baru ini.
Longsor di Magetan
Tanah longsor menerjang beberapa lokasi di Magetan pada hari Senin, (10/11/2025). Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi menyebut longsor pertama terjadi di Jalan Raya penghubung Desa Gonggang–Desa Janggan di Desa Janggan, Kecamatan Poncol, sekitar pukul 15.30 WIB.
“Dampak material longsor menimpa 2 korban dan 1 sepeda motor. Korban atas nama Sarno (50), warga Desa Poncol meninggal dunia, dan korban selamat atas nama Bayu (17). Kerugian materil sebuah sepeda motor rusak berat,” kata Eka, Selasa, dikutip dari Tribun Jatim.
Menurut dia, tingginya intensitas hujan di Kecamatan Poncol menyebabkan tanah longsor di tebing setinggi 40 meter, lebar 20 meter. Material longsor menimpa korban yang sedang melintas.
“2 Korban 1 meninggal 1 luka berat sudah dibawa ke RSUD Magetan. Kondisi terkini pembersihan material longsor selesai dilakukan dengan cara manual,” katanya.
Longsor lainnya terjadi di Jalan Desa Gonggang yang menuju arah Dukuh Kopen dan Dukuh Dagung.
Baca juga: Usai Cilacap, Giliran Banjarnegara Terkena Longsor: 1 Orang Tewas, 480 Warga Mengungsi
Lalu, beberapa jam kemudian terjadi tanah longsor dan banjir luapan di Jalan Tawangmangu–Plaosan dan Akses jalan Sarangsari Hill pukul 16.30 WIB. Sebanyak 30 persen akses jalan tertutup material longsor.
Tanah longsor berikutnya terjadi di Desa Gonggang. Bencana itu menutup 100 persen akses jalan dan merusak lahan pertanian.
Kamudian, terjadi tanah longsor di Dukuh Wonomulyo yang merusak lahan pertanian dan bangunan warga.
Longsor di Cilacap
Tanah longsor melanda Desa Cibeunying di Kabupaten Cilacap, Kamis malam, (13/11/2025), sekitar pukul 20.00 WIB.
Per Minggu, (16/11/2025), sudah ada 13 korban tewas yang ditemukan. Adapun 10 warga lainnya masih hilang atau dicari.
Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf. Andi Aziz mengatakan hujan deras membuat tanah di titik longsor menjadi lumpur kental. Material itu mempersulit tim evakuasi.
“Tanah seperti bubur membuat pencarian sulit. Tapi dukungan alat berat dan personel tambahan sangat membantu kerja kami,” katanya dikutip dari Tribun Jateng.
Saat ini sudah ada total 21 alat berat, 920 relawan, 9 anjing pelacak, dan 17 pompa air yang dikerahkan guna mencari korban.
Di tengah proses evakuasi yang memasuki hari keempat, bau busuk mulai tercium di area longsor. Bau itu terendus oleh tim SAR, relawan, dan ratusan warga yang menyaksikan proses evakuasi.
Menurut mereka, bau itu diduga berasal dari jasad korban yang tertimbun.
Baca juga: Jerit Tangis Warga saat Longsor Terjang Banjarnegara, 20 Rumah Tertimbun, 5 Orang Jadi Korban
"Pukul 11.00 tadi sudah mulai terasa sekali. Tapi dari kemarin saya sudah mulai cium," kata Sutrisno (55), warga Desa Cibeunying.
Longsor di Banjarnegara
Tebing tinggi mengalami longsor dan menerjang puluhan rumah di Desa Pandanarum, Banjarnegara, Minggu sore, (16/11/2025).
Ketika berita ini ditulis, bencana itu dilaporkan memakan dua korban jiwa, yakni Esiah (24) dan Klewih (40).
"Setelah dilakukan pembersihan oleh tim medis, jenazah [Esiah] akan langsung diserahkan kepada pihak desa dan keluarga untuk proses pemakaman," kata Kepala BPBD Banjarnegara Aji Piluroso, Senin, dikutip dari Tribun Jateng.
Klewih adalah ibu Esiah. Sementara itu, Misron yang menjadi suami Esiah menyebut hingga saat ini putri mereka yang bernama Layana Al Husna (3) masih belum ditemukan.
"Saya harap tim bisa segera menemukan anak saya dalam keadaan selamat, meskipun kondisi di lapangan sangat berat," kata Misron.
Saat ini jumlah warga yang mengungsi akibat longsor mencapai 823 orang. Kemudian, ada 25 orang yang sekarang belum diketahui keberadaannya. Tidak diketahui apakah mereka mengungsi di lokasi lain atau menjadi korban.
(Tribunnews/Febri/Tribun Jatim/Febrianto Ramadani/Tribun Jateng/Farah Anis Rahmawati)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Longsor Banjarnegara Timbun 20 Rumah, Ratusan Warga Mengungsi, Dua Orang Diduga Masih Terjebak
Longsor di Cilacap
| Cilacap Dilanda Longsor, BMKG Ungkap Faktor Pemicu dan Langkah Antisipasi |
|---|
| Dedi Sedih Rumahnya 'Hilang' Tertimbun Longsor, Nasib Istri & 2 Anaknya Belum Diketahui |
|---|
| Anjing Pelacak K9 Polri Diterjunkan Cari Korban Longsor Cilacap |
|---|
| Operasi SAR Hari Ketiga Longsor Cilacap: 11 Orang Meninggal, 12 Orang Hilang |
|---|
| Tim SAR Gabungan Kembali Temukan 3 Korban Longsor di Cilacap, Total 7 Korban yang Telah Ditemukan |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/longsor-cilacap-updateeeeee.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.