10 Kejanggalan Kasus Kematian Dosen Muda di Semarang, Buat Keluarga Curiga
Berikut 10 kejanggalan dalam kasus kematian dosen muda Untag Semarang berinisial DLL (35) yang tewas di sebuah kostel
Sebab, korban tercatat satu Kartu Keluarga (KK) dengan polisi AKBP B.
Padahal keluarga mengaku tidak pernah mengetahui soal hubungan kekeluargaan ini.
Keluarga menduga, korban sengaja dimasukkan ke KK polisi untuk keperluan pindah KTP, tetapi keluarga tidak mengetahuinya.
5. Lokasi Kematian Bukan Tempat Tinggal Asli
Tiwi mengungkapkan, merupakan warga asli Purwokerto yang merantau ke kota Semarang selepas ayah dan ibunya meninggal dunia.
Korban sudah merantau bekerja di Kota Semarang selama empat tahun terakhir.
"Korban masih sendiri (lajang), ia kuliah hingga jadi dosen tetap di Untag sekitar 2021-2022," jelas Tiwi.
Selama di Semarang, korban sebenarnya tidak tinggal di kos-hotel tersebut.
Korban memiliki kamar kos yang lokasinya memang tak jauh dari kostel tempat korban ditemukan meninggal dunia.
6. Aktivitas Terakhir Korban Menimbulkan Tanda Tanya
Belakangan, korban dikabarkan sering keluar masuk kostel tersebut, meski memiliki kamar kos sendiri.
Dari pengakuan keluarga, keluarga tidak mengetahui apa urusan korban selalu mengunjungi kostel tersebut.
7. Keluarga Belum Menerima Hasil Autopsi
Sampai Selasa kemarin, pihak keluarga mengaku belum mengetahui hasil autopsi.
Hingga Selasa malam hari, keluarga masih menunggu keterangan dari pihak rumah sakit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Dosen-Untag-Semarang-Tewas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.