Program Makan Bergizi Gratis
Kepala BGN Tanggapi Isu Kepemilikan 41 Dapur MBG yang Dikelola Anak DPRD Sulsel
Yasika Aulia Ramadhani diketahui mengelola 41 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Ringkasan Berita:
- BGN tidak tahu siapa saja yang mendaftar sebagai mitra dan yayasan dapur MBG
- BGN mengatakan menetapkan aturan satu yayasan di satu provinsi hanya boleh memiliki 10 dapur MBG
- Yasika Group di Sulawesi Selatan mengelola 41 dapur MBG
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara soal viralnya anak anggota DPRD Sulawesi Selatan yang mengelola puluhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
Yasika Aulia Ramadhani diketahui mengelola 41 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Dadan mengatakan, BGN bekerja dengan menjunjung asas profesionalisme, yakni sistem pendaftaran mitra dan yayasan dilakujan via online.
Baca juga: Belasan SPPG di Malang Jatim Tutup, BGN Jelaskan Penyebab dan Siapkan Mekanisme Baru
Dengan demikian, BGN tidak mengetahui pasti siapa yang mendaftar.
Selain itu, BGN juga sudah menetapkan aturan bahwa satu yayasan di satu provinsi hanya diperbolehkan memiliki 10 dapur MBG.
Pembatasan ini bertujuan menjaga kualitas dan memastikan seluruh aturan yang diterapkan berjalan baik.
"BGN tidak kenal siapa yang ajukan karena berbasis portal demgan mengedepankan profesionalisme dan kelengkapan dokumen," tutur dia saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (20/11/2025).
"Ada pembatasan jumlah SPPG per satu yayasan, kecuali untuk yang melekat ke institusi," sambung dia.
Di sisi lain, pihaknya mengapresiasi para pihak yang sudah berinvestasi untuk membangun SPPG.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan langkah percepatan yang dilakukan pemerintah untuk bisa memenuhi hak anak untuk menerima MBG di seluruh Indonesia.
Baginya keberhasilan program ini perlu mendapatkan dukungan siapapun untuk mewujudkan program MBG dalam tempo yang singkat.
Baca juga: Wakil Kepala BGN Soroti Dugaan Monopoli SPPG di Bandung Barat
"Kami mengucapkan terima kasih kepada siapapun yang telah bersedia berinvestasi. bgn terbantu dengan kecepatan pembentukan SPPG ini," jelas dia.
Dikelola Yasika Group
Dikutip dari Tribun Timur, dalam sebuah acara peresmian SPPG di Kabupaten Bone terungkap pengelolaan dapur MBG di bawah Yasika Group.
Dalam sambutannya, Pembina Yayasan Yasika Group, Yasika Aulia Ramadhani, mengungkapkan, kelompoknya kini telah menghadirkan 41 unit dapur SPPG yang tersebar di seluruh Sulsel.
Yasika merupakan anak pertama dari pasangan Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Machmud dan Andi Tenri Engka.
Adapun sebaran dapur bergizi tersebut terdiri dari 16 dapur di Kota Makassar, 3 dapur di Parepare, 2 dapur di Gowa, serta 10 dapur di Kabupaten Bone yang baru saja diresmikan.
Baca juga: Komisi IX DPR Nilai SPPG Polri Bisa Jadi Contoh SOP Program MBG, Jaga Mutu Makanan
Selain itu, masih terdapat 3 dapur tambahan yang sedang dalam tahap penyelesaian di wilayah Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Tellu Siattinge, Dua Boccoe, dan Kajuara.
" Sejak 6 Januari 2025, kami memulai dari Makassar sebagai pelopor makanan bergizi di Sulsel. Melalui Asta Cita MBG, kami ingin mempercepat pemenuhan gizi anak bangsa,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dapur-dapur MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Sebanyak 17 dapur yang sudah beroperasi menyerap sekitar 50 pekerja per unit, sehingga total 850 tenaga kerja telah terserap. Sementara itu, penerima manfaat telah mencapai 60 ribu orang.
Sumber: Tribunnews.com
Program Makan Bergizi Gratis
| Temui DPR dan BGN, Persagi Dorong Penguatan Literasi dan Kesadaran Gizi Lewat MBG |
|---|
| Pernyataan Cucun Dibalas Menohok oleh Tan Shot Yen: Ahli Gizi Kepakarannya Bukan Cuma Ngitung Kalori |
|---|
| Penampakan Dapur MBG di Bogor yang Diduga Sebabkan Puluhan Siswa Keracunan, Kini Tutup Sementara |
|---|
| Viral Ucapan ‘MBG Tak Butuh Ahli Gizi’, Wakil Ketua DPR Cucun Angkat Bicara dan Minta Maaf |
|---|
| Program MBG untuk Lansia dan Disabilitas Perlu Sistem Pengamanan Ketat, Ini Catatan Ahli |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.