Minggu, 23 November 2025

Erupsi Gunung Semeru

Erupsi Gunung Semeru, KSAD Perintahkan Prajurit Jadi yang Terdepan Bantu Warga

Erupsi Semeru naik ke Level IV, ribuan warga terdampak. TNI AD diterjunkan untuk evakuasi, distribusi bantuan, dan pengamanan wilayah.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Glery Lazuardi
(HO/Dinas Penerangan TNI AD)
Erupsi Gunung Semeru - Prajurit TNI bahu-membahu bersama masyarakat dan instansi terkait membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Kanbupaten Lumajang Jawa Timur. (HO/Dinas Penerangan TNI AD) 
Ringkasan Berita:
  • Gunung Semeru kembali erupsi dan dinaikkan ke Level IV (Awas), memaksa ratusan warga mengungsi serta menutup akses vital Lumajang–Malang. 
  • TNI AD bergerak cepat membantu evakuasi, menyalurkan bantuan, dan memastikan layanan kesehatan serta logistik tersedia di sembilan titik pengungsian. 
  • Pemerintah menetapkan status tanggap darurat hingga 26 November sambil terus menangani wilayah terdampak dan pemulihan pasca-erupsi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten malang, Provinsi Jawa Timur, yang mengalami erupsi pada Rabu (19/11/2025) WIB berdampak pada masyarakat sekitar.

Setelah erupsi, Gunung Semeru telah terjadi peningkatan status ke Level IV (Awas). Hingga 23 November 2025 aktivitas vulkaniknya masih tinggi, memaksa pemerintah menetapkan tanggap darurat bencana sampai 26 November.

Ratusan warga di lereng Semeru mengungsi, beberapa pendaki sempat terjebak sebelum berhasil dievakuasi.

Material panas mencapai kawasan vital seperti Jembatan Gladak Perak, jalur utama penghubung Lumajang–Malang.

Abu vulkanik menyelimuti permukiman, lahan pertanian, dan menimbulkan hujan abu di beberapa kecamatan.

Masyarakat yang berada di Desa Supiturang dan Desa Oro-Oro Ombo di kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Jawa Timur dilaporkan terdampak erupsi tersebut.

Sejumlah upaya telah dilakukan instansi terkait termasuk mengevakuasi warga ke tempat pengungsian. 

Jajaran TNI Angakatan Darat melalui jajaran Korem 083/Baladhika Jaya Kodam V/Brawijaya masih turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif, aman, dan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak hingga Sabtu (22/11/2025).

Baca juga: Aiptu Andhik Terjun ke Lokasi APG Semeru, Bantu Warga Evakuasi Barang Berharga di Tengah Lumpur

TNI Terdepan Bantu Korban Bencana

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Donny Pramono mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meminta prajurit TNI AD selalu menjadi yang terdepan memgatasi kesulitan rakyat.

TNI memiliki tugas penting dalam penanggulangan bencana, mulai dari evakuasi korban, distribusi logistik, hingga pemulihan pasca-bencana. 

Mereka bertindak sebagai bagian dari Satgas Penanggulangan Bencana bersama BNPB, BPBD, dan instansi lain.

Terutama, dengan adanya sejumlah bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia baru-baru ini.

"Arahan dari KSAD selalu menjadi yang terdepan, tercepat dalam mengatasi kesulitan rakyat, apalagi seperti adanya bencana-bencana seperti ini," kata Donny saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (23/11/2025).

Untuk itu, hingga Sabtu (22/11/2025) prajurit TNI AD melalui jajaran Korem 083/Baladhika Jaya Kodam V/Brawijaya bersama instansi terkait masih mengecek kondisi pengungsi di SDN 04 Supiturang, yang menjadi salah satu titik utama pengungsian warga.

Di sana, prajurit bersama instansi lainnya memastikan ketersediaan layanan kesehatan, logistik harian, perlindungan kelompok rentan, serta kesiapan fasilitas pengungsian. 

Selain itu, prajurit di lapangan juga membantu pengamanan wilayah sekitar, mobilitas warga, dan penataan jalur evakuasi.

Dalam kesempatan itu, prajurit TNI AD bersama instansi lainnya menyalurkan 19 item bantuan mulai dari selimut, kebutuhan balita, pakaian anak, perlengkapan mandi, hingga sembako dan kebutuhan dasar lainnya. 

Bantuan itu ditujukan untuk memastikan para pengungsi mendapatkan pemenuhan kebutuhan awal selama proses darurat berlangsung.

Selain mengecek lokasi pengungsian, prajurit juga mengecek wilayah terdampak di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang.

Desa itu sendiri menjadi salah satu kawasan dengan paparan material vulkanik paling berat. 

Mereka melakukan penilaian terhadap kondisi rumah warga, sebaran material erupsi, kondisi jalur evakuasi, serta infrastruktur dasar untuk penguatan penanganan pasca-bencana oleh seluruh pemangku kepentingan.

"TNI akan selalu hadir untuk rakyat, terutama dalam kondisi darurat seperti ini. Sejak erupsi terjadi, kami langsung bergerak membantu evakuasi, pengamanan jalur, dan memastikan bantuan sampai ke masyarakat," kata Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Kohir.

Terkait hal itu, TNI AD bekerja berdampingan dengan BPBD, Polri, pemerintah daerah, relawan, dan berbagai elemen masyarakat untuk mempercepat pemulihan dan memastikan setiap langkah penanganan bencana dijalankan secara aman dan manusiawi.

Baca juga: Minim Popok dan Susu, Kondisi Kesehatan Anak di Pengungsian Gunung Semeru Mengkhawatirkan

9 Lokasi Pengungsian 

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat sembilan lokasi pengungsian dengan total pengungsi mencapai 1.116 jiwa hingga Kamis (20/11/2025) pukul 19.30 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari atau yang akrab disapa Aam mengatakan lokasi pengungsian di antaranya tersebar di Rumah Kepala Desa Sumbermujur, Kantor Kecamatan Candipuro, dan Pom Mini Desa Supiturang Kecamatan Pronojoyo.

Selain itu juga SDN Supit Urang 04, SDN Sumber Urip 02, Balai Desa Oro-oro Ombo, Masjid Nurul Jadid Desa Supit Urang, Bumdes Desa Sumber Urip, dan Masjid Oro-oro Ombo. 

Aam mengatakan sebagian pengungsi sudah berangsur kembali ke rumah.

Namun, lanjut dia,pemerintah daerah melalui BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Lumajang beserta unsur terkait termasuk BNPB terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar pengungsi yang masih memilih bertahan di pos pengungsian 

"Di antaranya dengan mendirikan dapur umum, mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan berupa permakanan, terpal, selimut, hingga alat pelindung diri (APD)," kata Aam dalam Siaran Pers BNPB pada Jumat (21/11/2025).

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved