Senin, 24 November 2025

Lucky Hakim Ajak Warga Indramayu Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Lucky Hakim ingatkan masyarakat Indramayu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi.

Editor: Content Writer
Diskominfo Indramayu
SAMBUTAN - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Forkab 2025 di Pendopo Bupati Indramayu, Jalan Mayjen Sutoyo, Kabupaten Indramayu, pada Sabtu (22/11/25) malam. Lucky minta masyarakat Indramayu waspada pada bencana hidrometeorologi. 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, memaparkan berbagai langkah yang akan ditempuh untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Ia menekankan pentingnya seluruh komponen bergerak cepat, tepat, dan terkoordinasi dalam mengantisipasi kemungkinan banjir, rob, serta angin puting beliung.

Menurutnya, ancaman tersebut merupakan bagian dari bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh dinamika cuaca dan perubahan iklim. Ia pun mengingatkan bahwa seluruh elemen masyarakat Indramayu harus tetap waspada.

"Langkah-langkah yang sudah disiapkan Pemkab Indramayu untuk menghadapi potensi bencana tersebut, di antaranya melalui pembentukan desa siaga bencana," kata Lucky Hakim, Senin (24/11/2025).

Ia mengatakan, Pemkab Indramayu telah membentuk 59 desa tangguh bencana (destana) di berbagai kecamatan, dan memberikan pelatihan komunikasi, informasi, serta edukasi (KIE) kebencanaan kepada 69 desa.

Baca juga: Diskominfo Indramayu Dorong Literasi Informasi Lingkungan Pendidikan lewat Rakor Pengelolaan Media

Dia mengatakan, langkah tersebut diperkuat melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) di sekolah-sekolah untuk menanamkan budaya sadar bencana sejak dini.

"Kami ingin membentuk generasi muda yang peduli dan tanggap terhadap lingkungan, sehingga budaya sadar bencana menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indramayu," ujar Lucky Hakim.

Pemkab Indramayu juga menggandeng dunia usaha untuk berperan dalam upaya mitigasi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), sehingga menyediakan sarana dan sumber daya pendukung penanggulangan bencana.

Ia menyampaikan, kondisi geografis Kabupaten Indramayu juga tergolong unik, karena terbentang dari pesisir utara hingga kawasan pertanian luas di selatan, menjadi kekuatan sekaligus tantangan tersendiri.

Lucky mengakui, kondisi tersebut membuat ancaman bencana yang mengintai juga cenderung berbeda. Misalnya, wilayah pesisir atau Indramayu bagian utara yang mencakup Kecamatan Pasekan, Cantigi, Losarang, dan Kandanghaur merupakan daerah rawan banjir serta rob.

Indramayu bagian tengah dan selatan merupakan wilayah rawan bencana angin puting beliung. Bahkan saat musim kemarau, potensi kekeringan dan krisis air bersih juga turut mengancam kawasan tersebut.

Ia mengingatkan, kesiapsiagaan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat Indramayu. Sehingga semua pihak harus selalu siap, sigap, dan tangguh dalam menghadapi berbagai bencana.

"Kesiapsiagaan bencana ini bukan sekadar kegiatan tahunan saat menghadapi musim hujan atau kemarau, tetapi kebutuhan yang harus terus diperkuat seluruh lapisan masyarakat Indramayu," kata Lucky.

Baca juga: Delapan Hari Saja, Kanal Aduan Lapor Menaker Banjir 884 Aduan Masyarakat

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved