Tumbuh Bersama Rumah BUMN Solo, Agnes Sulap Limbah Perca jadi Rupiah, Kini Aktif Rangkul Single Mom

Tidak mudah bagi Agnes mengenalkan produk percanya ke khalayak umum. Namun, ia memiliki cara uniknya sendiri hingga berhasil membuat orang penasaran.

“Saya mencoba memberanikan diri ke mana-mana pakai rok dari perca, daster dari perca,
celana panjang dari perca. Ada juga jaket jeans saya sobek-sobek ditambal perca seperti itu. Puji Tuhan akhirnya pada tertarik,” kenangnya.

Mengikuti berbagai pameran seperti Solo Art Market juga sebagai strategi pemasaran yang dilakukan Agnes.

Pelan tapi pasti, produk-produk Gom'S Craft mulai diminati dan dikenal banyak orang.

Penghargaan pun diraih Agnes atas dedikasinya menyulap limbah perca menjadi barang bernilai seni dan ekonomi.

“Waktu itu kan ada Expo Nusantara se-Indonesia di Solo. Kebetulan saya ikut tahun 2015/2016. Saya mendapatkan juara 3 produk berbahan perca,” ungkap Agnes.

Produk bed cover perca miliknya pernah go internasional. 

Berkat bantuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Solo, karyanya sampai di Korea Expo 2016 untuk dipamerkan.

Produk perca juga dijadikan buah tangan untuk rekan Agnes dari Polandia hingga Belanda.

Gom'S Craft kini mampu mengolah sekitar 10 kilogram perca setiap bulannya menjadi berbagai produk perca dibanderol termurah mulai Rp5.000 hingga jutaan rupiah.

“Yang murah seperti gantungan kunci. Kalau harganya jutaan rupiah itu bed cover karena waktu pembuatan sekitar 3 minggu. Sementara untuk omzet sekarang sekitar Rp5 juta per bulan,” tambahnya.

Baca juga: Cara Asyik Si Ojan Lestarikan Aksara Jawa Pakai Board Game, Gabung Rumah BUMN Solo demi Naik Kelas

Tumbuh Bersama Rumah BUMN Solo

Momen penting terjadi pada 2017, Agnes bertemu dengan Edi Suardi, koordinator pertama Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Solo.

Ia menjadi wadah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas di bawah binaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Ketika itu, Agnes diajak bergabung bersama 10 UMKM lainnya menjadi angkatan pertama di Rumah BUMN Solo.

Mereka didorong tumbuh bersama mengembangkan potensi produknya masing-masing.