Jumat, 5 September 2025

Netizen Indonesia Dukung Animator Pakistan Gugat Pembuat Film Animasi Merah Putih: One For All

Animator 3D asal Pakistan, berencana menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One For All, karena menggunakan enam karakter ciptaannya tanpa izin.

Editor: Willem Jonata
Tribunnews/M Alivio Mubarak Junior
SEPI PENONTON - Poster film Merah Putih One for All di Kelapa Gading XXI . Film ini sepi penonton. Benarkah alasan menyaksikannya karena penasaran? 

Gagasan pembuatan film animasi Merah Putih One For All datang dari Bintang Takari dan Endiarto, yang kemudian keduanya bertindak sebagai sutradara.

Kemudian gagasan direalisasikan oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo, bagian dari Yayasan nirlaba Pusat Perfilman H Usmar Ismail, beralamat di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sonny Pudjisasono bertindak sebagai produser eksekutif film tersebut. Produser utamanya Toto Soegriwo.

Film ini dibuat dan ditayangkan di bioskop pada Agustus 2025, utuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI).

Biaya produksi film disebut-sebut tembus di angka Rp 6,7 miliar.

"Dilihat Rp 6,7 miliar itu kecil kalau dilihat pembuatan film animator-animator yang lain itu sangat besar sekali gitu loh," ungkapnya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (12/8/2025).

Biaya di atas hanya untuk meng-cover tim animator bersama berbagai perlengkapannya produksi, belum termasuk biaya gala premiere.

Bagi Sonny, biaya tersebut tidak merasa berat dengan besaran budget yang sudah digelontorkan, karena pembuatan film dilakukan secara bergotong royong dengan niat berkontribusi kepada bangsa dan negara.

"Kita ingin mewarnai bagaimana para pekerja kreatif perfilman Indonesia ini ingin memberikan sesuatu pada 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Sehingga kita bersama-sama baik animatornya segala macam itu memberikan kontribusi," tegasnya.

Namun, film animasi tersebut menuai kontroversi. Kualitas dan jalan ceritanya jauh di bawah standar dengan biaya hingga miliaran rupiah.

Ditambah lagi waktu pembuatannya tak sampai dua bulan dan langsung mendapat slot tayang di bioskop, tanpa harus menunggu lama.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan