Tribunners / Citizen Journalism
The Unit, Sistem Pembayaran Internasional versi BRICS dan Pesan Global dari Rusia
BRICS menyiapkan The Unit, sistem transaksi global perdagangan untuk mengubah tata keuangan dunia yang saat ini dikontrol dolar AS.
Editor:
Setya Krisna Sumarga
Dalam hal ini, bangunan dan jaringan BRICS yang tumbuh menguat, menemukan konteksnya. BRICS bahkan semakin jelas akan diperluas, tidak hanya Brasil, Rusia, India, China dan Afsel saja.
Negara-negara yang tetap bersahabat dengan Rusia sudah menyumbang tiga perempat dari omset perdagangan Moskow.
Apa yang ditawarkan Rusia, tentang penguatan tata dunia yang multi polar, menjadi daya tarik banyak negara yang sudah jenuh dengan unipolaritas ala barat.

Kedua, BRICS memberi ruang dan kesempatan perubahan transaksi keuangan perdagangan dan investasi, tidak lagi tergantung pada sistem dolar AS.
Ide ini bisa dibilang terobosan besar di forum St Petersburg. Putin menyatakan bagaimana BRICS bisa bekerja pada infrastruktur pembayaran mereka sendiri, independen dari tekanan/sanksi kolektif barat.
Sistem ini dikerucutkan saat Vladimir Putin menggelar pembicaraan khusus dengan Dilma Rousseff, Presiden BRICS New Development Bank (NDB).
Rousseff membocorkan tentang The Unit. Ini sebuah bentuk pembayaran lintas negara yang apolitis dan transaksional, yang bertumpu pada emas (40 persen) dan mata uang BRICS+ (60 persen).
Dilma Roussef yang mantan Presiden Brasil, juga bertemu Sergey Glazyev, Menteri Ekonomi Makro di Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Glazyev, yang sebelumnya memberikan dukungan akademis penuh terhadap konsep The Unit tersebut, menjelaskan semua rinciannya kepada Presiden Dilma.
Mereka berdua sangat senang dengan pertemuan itu. Rousseff yang berseri-seri mengungkapkan dia telah mendiskusikan The Unit dengan Vladimir Putin.
Disepakati akan ada konferensi khusus di NDB di Shanghai mengenai The Unit pada September 2024.
Hal ini berarti sistem pembayaran baru ini mempunyai peluang untuk dibahas pada pertemuan puncak BRICS pada Oktober di Kazan, Rusia.
Selanjutnya diadopsi BRICS 10 saat ini dan BRICS+ yang diperluas dalam waktu dekat. Ada begitu banyak negara menyatakan siap bergabung dengan BRICS.
BRICS ini secara angka, merepresentasikan lebih dari setengah kekuatan dunia, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun penduduknya.
Ketiga, perluasan keanggotaan BRICS akan meningkat signifikan. Kualitas sesi terkait BRICS di forum St Petersburg menunjukkan bagaimana mayoritas global kini menghadapi titik sejarah yang unik.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
BRICS
KTT BRICS
Brics+ Fashion Summit di Moskow
St Petersburg International Economic Forum (SPIEF)
Saint Petersburg Rusia
Presiden Vladimir Putin
Menko Airlangga Pastikan RI Tak Dapat Tambahan Tarif Impor 10 Persen dari Amerika Imbas Gabung BRICS |
![]() |
---|
Cerita di Balik Perjalanan Pulang dari KTT BRICS: 4 Kali Transit Hingga Insiden Imigrasi Singapura |
![]() |
---|
Gubernur Lemhannas Dukung Langkah Indonesia Gabung BRICS: Diversifikasi Pasar Global |
![]() |
---|
Dari KTT BRICS Brasil, Prabowo Lanjut ke Belgia-Prancis Hadiri Bastille Day |
![]() |
---|
Istana Tegaskan Tarif Impor Amerika 32 Persen Bagi Indonesia Bukan Akibat RI Gabung BRICS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.