Sabtu, 8 November 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Refleksi 2025 dari Amstrong Sembiring: Hukum Belum Tegak, Korupsi Masih Menggurita

Refleksi hukum 2025: korupsi berjamaah, demo nasional, dan manuver pejabat mirip gaya Ahok.

Editor: Glery Lazuardi
dok pribadi
AMSTRONG SEMBIRING - Tahun 2025 ditutup dengan gejolak hukum: korupsi, demo besar, dan manuver pejabat viral. 

Amstrong Sembiring

Aktivis Hukum

Riwayat Pendidikan

  • Institut Teknologi Bandung
  • Sekolah Tinggi Hukum Indonesia
  • Universitas Indonesia

Pekerjaan

  • Advokat
  • Dosen
  • Penulis Buku

TRIBUNNEWS.COM - Tahun 2025 sebentar lagi akan menutup masanya, Indonesia di tahun 2025 cukup mengalami berbagai gejolak serta dinamika persoalan kasus-kasus fenomenal.

Refleksi hukum jelang akhir tahun 2025, banyak ditenggarai dengan persoalan - persoalan fenomenal yaitu sosok Menteri  Keuangan Purbaya Yuchi Sadewa yang dinilai bermanuver mirip dengan Ahok Mantan Gubernur DKI Jakarta.

Serta kasus artis ternama sepanjang kasus 2025 yaitu kasus korupsi berjamaah Harpey Mois, Sandra Dewi, Nadiem Makarim, Immanuel Ebenezer, dan yang paling Fenomenal adalah Riza Khalid. 

Perceraian artis yang cukup fenomenal belakangan ini adalah perceraian Dedy Corbuzier dengan Istrinya.

Di tahun 2025 ini, dari kacamata hukum saya banyak melihat pengungkapan kasus korupsi, Hingga kasus korupsi Riza Khalid. Ini adalah sebuah kemajuan hukum di negeri ini.

Lebih lanjut, Korupsi yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga yang ditaksir kerugian negara mencapai Rp.968,5 T merupakan modus operandi termasuk pengoplosan BBM Pertalite menjadi pertamax dan impor minyak diatas harga pasar.

Terlebih, di tahun 2025 ini pemerintah juga melakukan efisiensi anggaran 2025 yang merupakan instruksi Presiden melalui Inpres No. 1 Tahun 2025 yang menargetkan efisiensi belanja sekitar Rp306,6 triliun dari total belanja negara. 

Hal tersebut malah dianggap merugikan masyarakat, karena memangkas anggaran yang berakibat pada pengurangan layanan publik, penundaan proyek infrastruktur, pemotongan gaji atau honorer, serta melemahkan lembaga pengawas. 

Setelah efisiensi, muncullah Menteri Viral 2025 Purbaya Yudhi Sadewa, Sosok Purbaya dinilai Amstronh memiliki manufer yang mirip dengan mantan Gubernur Jakarta Ahok.

Masih hangat, demo besar-besar yang terjadi di negeri ini yang melibatkan banyak pemuda pemudi bangsa, serta banyak memakan korban bukan hanya di Jakarta, tapi juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Demo ini juga berdampak kepada kalangan artis yang sedang menduduki posisi anggota DPR RI. Dampak dari amukan massa saat demo hingga menjarah beberapa rumah artis seperti Eko Patrio, Uya Kuya, Sahroni dan juga Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Ini menjadi lautan persoalan hukum yang terjadi di Indonesia, melihat kurangnya ketegasan hukum serta perundang-undangan di negara ini yang menjadikan hukum bebas liar atau biasa disebut hukum rimba.

Sebagai konsuekensi dinamis di sebuah negara hukum. Terlihat, sepanjang kasus perjalanan di 2025 Derajat intelektual lintas hukum tidak sebanding dengan derajat intelekltuallitas masyarakat itulah yg menyebabkan gonjang ganjing hukum tidak berkesudahan.

Tipologi negara berkembang memang seperti demikian, harapannya hukum di negeri ini harus dirombak secara progresif termasuk para pejabatnya biar hukum menjadi komandan tertinggi di dalam setiap lini kehidupan.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved