Sabtu, 13 September 2025

Abon Vegan UMKM Karanganyar Tembus Pasar Global, Dibuat dari Jantung Pisang hingga Cempedak

Pelaku UMKM Gadhing De'Vegan asal Karanganyar, Jawa Tengah membuat inovasi produk abon yang terbuat dari tanaman. Seperti jantung pisang dan cempedak.

Editor: Daryono
Tribunnews/IST
Ayu Prameswari (kiri), pelaku UMKM Gadhing De'Vegan asal Karanganyar, Jawa Tengah, membuat inovasi produk abon yang terbuat dari tanaman. Mulai dari jantung pisang, cempedak, dan sayuran sop. 

"Pada akhirnya kami ikut serta bergerak untuk melestarikan lingkungan bukan merusaknya," ujarnya.

Baca juga: Cerita UMKM Denayu Jogja, Berawal Jualan Kerudung hingga Raup Untung dari Fesyen Khas Tenun

Tembus Pasar Global

Ayu sudah memasarkan produknya melalui platform digital seperti Tokopedia, Shopee, PaDiUMKM, dan Blibli.

Pembeli produk Gadhing De'Vegan berasal dari sejumlah kota besar di Indonesia.

Seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Surabaya, Malang, Bali, Kalimantan, hingga Medan.

Abon vegan Ayu juga sudah dipasarkan ke luar negeri.

"Ada dari Malaysia, Singapura, Australia, Jerman, Amerika, Selandia Baru, India, Belanda, dan Inggris," ujarnya.

Ayu mengatakan rata-rata omzet per bulan mencapai Rp 30-50 juta.

Aktif Jadi Anggota Rumah BUMN Solo

Ayu mengungkapkan dirinya bergabung dengan Rumah BUMN Solo yang dikelola BRI pada 2020. 

Rumah BUMN Solo memberikan banyak manfaat untuk kelangsungan usahanya.

"Saya mendapatkan fasilitas dan kesempatan mengikuti pameran yang diadakan BRI, jadi cara perluasan pasar dan pengenalan produk kami kepada pasar potensial," ungkapnya.

Rumah BUMN Solo, Jawa Tengah
Rumah BUMN Solo, Jawa Tengah (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Sementara itu Koordinator Rumah BUMN Solo, Wachid Setyo Prakoso menyebut Gadhing De'Vegan merupakan salah satu UMKM unggulan di Solo Raya.

"Produk Bu Ayu bagus, inovasi membuat abon untuk vegan," ujar Wachid saat ditemui di Rumah BUMN Solo.

Menurut Wachid, Rumah BUMN Solo memberikan banyak fasilitas dan manfaat untuk para pelaku UMKM di Solo Raya.

"Ada pelatihan gratis dalam pengembangan UMKM, bisa saling berbagi pengalaman juga dengan pelaku UMKM lainnya," ujar Wachid.

Setiap bulannya, Rumah BUMN Solo mengadakan pelatihan gratis terutama bidang digitalisasi UMKM.

"Seperti pelatihan digital marketing, pembukuan secara digital, marketplace, hingga pengenalan sistem pembayaran nontunai QRIS," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan