Kamis, 4 September 2025

Aksi Driver Ojek Online

ORASKI: Intervensi Tarif dan Potongan oleh Pemerintah Bisa Merusak Ekosistem Transportasi Online

ORASKI menyatakan tidak sependapat jika pemerintah dan DPR melakukan intervensi pada regulasi tarif dan potongan di industri transportasi online.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Choirul Arifin
KONSUMEN TRANSPORTASI ONLINE - Penumpang kereta cepat Whoosh mengantre jemputan driver ojek online yang mereka pesan di Stasiun Kereta Cepat Halim, Sabtu, 7 Desember 2024. Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) menyatakan tidak sependapat jika pemerintah dan DPR melakukan intervensi pada regulasi tarif dan potongan di industri transportasi online di Indonesia.  

Pertama, naikkantarif antar-penumpang roda dua
Kedua, bikin regulasi layanan makanan dan pengantaran barang roda empat
Ketiga, tetapkan ketentuan tarif bersih untuk kendaraan roda empat
Keempat, bahas dan segera sahkan UU Perlindungan Pengemudi Transportasi Online

Tanggapan Perusahaan Aplikasi

Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Catherine Hindra Sutjahyo mengimbau agar para mitra pengemudi mengajukan keluh kesah mereka melalui komunikasi secara internal.

"Jadi memang ini kami akan terus berusaha untuk mengimbau, membuka kanal, semoga kami bisa benar-benar menjawab pertanyaan, menjawab aspirasi itu melalui komunikasi internal," katanya dalam konferensi pers bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Ia memastikan kanal pertanyaan bagi mitra pengemudi akan terus dibuka termasuk saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Director of 2-Wheels & Logistics Grab Indonesia Tyas Widyastuti mengatakan pihaknya terus membuka ruang komunikasi dengan mitra pengemudi membahas keluhan mereka.

Menanggapi aksi demo besok dia mengatakan operasional perusahaan Grab juga akan masih akan berjalan seperti biasa tapi kemungkinan adanya keterlambatan penjemputan di beberapa daerah.

Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf mengatakan telah mengimbau para mitra pengemudinya agar bisa tetap menjalankan aktivitas menerima pesanan seperti biasa.

Rafi meminta para mitra pengemudi Maxim tetap bijaksana. Ia meminta jika ada keluh kesah yang ingin disampaikan bisa langsung datang ke kantor.

"Direktur kami bahkan juga turun langsung ke lapangan beberapa kali di daerah juga untuk menemui mereka. Kami bisa sampaikan kalau Maxim sampai saat ini juga menjalin komunikasi kepada driver-driver kami," kata Rafi.

Business Development Representative inDrive Ryan Rwanda mengatakan, jika berdasarkan aksi-aksi sebelumnya, inDrive tidak terpengaruh karena jumlah pengemudi mereka yang masih minim.

Tanggapan Istana Kepresidenan 

Menanggapi rencana aksi driver ojol besok, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, pemerintah menghormati hak konstitusional setiap warga negara termasuk pengemudi ojek online (Ojol) untuk menyampaikan pendapat melalui aksi unjuk rasa atau demonstrasi. 

Pemerintah tidak akan menghalangi warga negara untuk menyampaikan pendapat di ruang publik. Ia menyebut demonstrasi sebagai salah satu bentuk ekspresi yang dijamin konstitusi.

“Kalau untuk berekspresi itu kan hak konstitusional warga negara. Jadi kalau teman-teman ojol mau mengekspresikan pendapat mereka, itu hak konstitusional mereka,” kata Hasan di Kantor PCO, Gambir, Jakarta, Senin (19/5/2025).

Pihaknya mengimbau agar unjuk rasa tersebut diharapkan berlangsung tertib dan tidak mengganggu masyarakat luas.

Ia juga menyebut pemerintah melalui Kemenhub telah membuka ruang dialog dan media briefing untuk menanggapi aspirasi para pengemudi ojol.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan