Disabilitas Bukan Batasan: Kisah Kreatif UMKM PUKA Tembus Ekspor Lewat Digital, Shopee Jadi Asa
Inilah cerita kreatif PUKA, UMKM lokal asal Bandung yang memproduksi produk kerajinan tangan, dengan memberdayakan rekan disabilitas. Shopee jadi asa.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Program ini dirancang khusus untuk mendukung pelaku UMKM yang baru memulai bisnis online.
Ada juga program Program Ekspor untuk membantu UMKM menjangkau pasar internasional.
Program inovatif Shopee ini dilaporkan dapat meningkatkan pasar ekspor produk lokal, seperti halnya terdata saat momen puncak kampanye 11.11 Big Sale 2024, di mana UMKM dari berbagai daerah, termasuk Cirebon, Pekalongan, dan Mojokerto, mencatatkan peningkatan transaksi ekspor tertinggi.
Dengan berbagai inisiatif ini, Shopee berupaya menciptakan ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan UMKM lokal untuk naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia.
Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Christin Djuarto menyebut Shopee berkomitmen untuk terus menjadi kawan dalam setiap perjalanan UMKM bertumbuh dan meraih kesuksesan.
“Sejalan dengan komitmen tersebut, kami berupaya untuk menghadirkan berbagai inovasi yang dapat menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan UMKM secara berkesinambungan di dalam maupun luar negeri,” ujar Christin Djuarto.
Pihaknya juga menyebut ke depannya, Shopee akan terus berupaya menghadirkan berbagai inovasi, program, dan fitur yang dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan UMKM dan produk lokal, ekonomi lokal, serta membangun ekosistem e-commerce yang lebih positif.
Sehingga harapannya dapat memberdayakan UMKM lokal untuk naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian digital Indonesia.
Menurut data yang dihimpun Tribunnews dari Kementerian Koperasi dan UKM per 2024, terdapat sekitar 66 juta UMKM di Indonesia, namun baru sekitar 25 juta di antaranya yang telah mengadopsi teknologi digital.

Dan mempercepat digitalisasi UMKM di Indonesia rupanya menjadi sebuah urgensi tersendiri, termasuk untuk membuka peluang pasar yang lebih luas, dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Sementara menurut data Bank Indonesia (BI), sektor UMKM menyumbang sekitar 64 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan 15,65 persen terhadap ekspor non-migas.
Dengan jumlah unit usaha mencapai 65,5 juta atau sekitar 99 persen dari keseluruhan unit usaha di Indonesia, UMKM juga menyerap hampir 97 persen tenaga kerja nasional, dengan 80 persen di antaranya adalah perempuan.
Pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim, mengatakan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara memperkuat UMKM lewat digitalisasi dan dampaknya pada kemajuan perekonomian Indonesia.
Baca juga: Perempuan Berdaya dengan Produk Lokal, Natalia Gunawan Sukses Transformasi Bisnis melalui Shopee
Dirinya mengatakan bahwa digitalisasi memungkinkan UMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat interaksi dalam ekosistem bisnis.
Namun, tantangan utama saat ini adalah masih rendahnya literasi digital di kalangan pelaku UMKM, yang menghambat adopsi teknologi secara optimal.
Maka hal ini pun harus menjadi perhatian khusus, termasuk memperoleh solusi yang tepat.
“UMKM yang terhubung dengan platform digital memiliki peluang lebih besar untuk menjual produk secara nasional dan juga untuk mengekspor barang ke luar negeri,” ujarnya kepada Tribunnews, Sabtu (31/5/2025).
Adopsi teknologi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi UMKM lokal untuk tetap kompetitif di pasar global.
Lukman menekankan dengan dukungan dari pemerintah, sektor swasta seperti Shopee, dan lembaga pendidikan, diharapkan UMKM di Indonesia dapat mengatasi tantangan digitalisasi dan memanfaatkan peluang untuk berkembang.
“Transformasi digital UMKM merupakan langkah strategis untuk memperkuat perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas,” tutupnya.
(*)
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.