13 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, OJK: Nilainya Tembus Rp 16,65 Triliun
sebanyak 13 perusahaan masuk dalam Pipeline atau penawaran umum perdana saham atau dengan nilai indikatif sebesar Rp 16,65 triliun.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, sebanyak 13 perusahaan masuk dalam Pipeline IPO atau penawaran umum perdana saham atau dengan nilai indikatif sebesar Rp 16,65 triliun.
Pipeline IPO (initial public offering) merupakan daftar perusahaan yang sedang dalam proses persiapan untuk melakukan penawaran umum perdana saham di bursa, namun belum resmi melantai di bursa.
Baca juga: Mekeng Bantah Tudingan Anggota Komisi XI DPR Nikmati Dana CSR BI-OJK: Anggota tak Pernah Pegang Uang
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, aktivitas perhimpunan dana pasar modal Indonesia hingga saat ini telah mencapai Rp 144,78 triliun dengan melibatkan 16 emiten baru.
Hal itu dia sampaikan sama acara 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia "Mewujudkan Ekonomi Mandiri, Berdaulat, dan Maju Bersama" di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (11/8/2025).
"Aktivitas penghimpunan dana dari pasar modal telah mencapai Rp 144,78 triliun dengan 16 emiten baru dan masih terdapat 13 perusahaan dalam pipeline penawaran umum dengan nilai indikatif Rp 16,65 triliun," kata Mahendra.
Di satu sisi, Mahendra turut menyoroti capaian lain yakni pengakuan internasional terhadap reputasi tata kelola emiten Indonesia yang dalam gelaran ASEAN Corporate Providence Conference and Awards 2025 di Malaysia pada Juli 2025 lalu.
Baca juga: Jadi Emiten Baru di BEI, Cipta Sarana Medika Tbk Raup Dana Hasil IPO Rp69,960 Miiliar
Dia bilang, Indonesia mencatat kenaikan skor rata-rata nasional untuk ASEAN Corporate Providence Scorecard atau ACGS 9 persen yang merupakan kenaikan tertinggi di kawasan ASEAN.
Mahendra menyebut, sebanyak 4 emiten Indonesia berhasil masuk dalam top 50 ASEAN termasuk 2 emiten perbankan yang menempati posisi 10 besar terbaik. Selain itu jumlah perusahaan Indonesia yang masuk dalam kategori ASEAN Asset Class juga meningkat signifikan dari 9 menjadi 23 perusahaan.
"Capaian ini mencerminkan hasil nyata dari berbagai inisiatif pembinaan dan pengawasan yang secara konsisten dilakukan oleh OJK yang terus mendorong tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel dan berkelanjutan sekaligus memperkuat posisi pasar modal Indonesia di tingkat internasional," jelas dia.
OJK Catat Utang Pinjol Tembus Rp 83,52 Triliun hingga Juni 2025 |
![]() |
---|
Sektor Jasa Keuangan RI Stabil, OJK: Tensi Perang Dagang Reda |
![]() |
---|
Usai Heboh di Masyarakat, OJK Bakal Tinjau Ulang Aturan Terkait Rekening Dormant |
![]() |
---|
Resmi Beroperasi, Ini 3 Fakta Pendirian Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah |
![]() |
---|
COIN, Ekosistem Bursa Aset Kripto Pertama di Dunia yang Melantai di BEIÂ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.