Sabtu, 8 November 2025

Kebijakan Industri Nasional 2026 Fokus ke Peningkatan Daya Saing dan Keberlanjutan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap arah kebijakan dan program prioritas sektor industri tahun 2026.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
handout
FOKUS KE DAYA SAING - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (3/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap arah kebijakan dan program prioritas sektor industri tahun 2026.

Ia menyebut, sektor industri tetap menjadi penggerak utama perekonomian nasional, dengan fokus pada peningkatan daya saing, inklusivitas dan keberlanjutan.

Di tahun 2026, industri industri pengolahan nonmigas ditargetkan tumbuh 6,52 persen dengan kontribusi 18,66 persen terhadap PDB nasional.

Sektor ini juga diharapkan menyumbang sebesar 74,85 persen ekspor nasional dan mampu menyerap 14,68 persen tenaga kerja.

Selain itu, distribusi investasi di luar Jawa diproyeksikan mencapai 33,25 persen, sejalan dengan upaya menekan emisi gas rumah kaca sebesar 6,79 juta ton CO₂ EQ melalui transformasi menuju industri hijau.

"Target ini mencerminkan tekad pemerintah menjadikan industri sebagai penggerak utama perekonomian nasional."

"Pertumbuhan industri tidak hanya diarahkan untuk memperkuat struktur ekonomi, tetapi juga untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta penguatan daya saing," tutur Agus dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Untuk mencapai sasaran tersebut, Kemenperin telah menyiapkan sejumlah program prioritas, diantaranya adalah penguatan industri kecil dan menengah, penciptaan wirausaha baru, percepatan hilirisasi sumber daya alam, restrukturisasi mesin dan teknologi, serta peningkatan vokasi untuk mencetak SDM industri yang kompeten.

Program lain yang menjadi sorotan adalah pengembangan industri halal, optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), percepatan pembangunan kawasan industri dan implementasi industri hijau dengan efisiensi energi dan penerapan teknologi bersih.

"Manufaktur kita mempunyai resiliensi yang tinggi. Walaupun dihadapkan dengan berbagai dinamika dan tantangan, resiliensi industri sudah terbukti dan ini menjadi dasar optimisme bagi percepatan pertumbuhan," jelasnya.

Baca juga: Ini Ragam Tantangan yang Dihadapi ndustri Pelayaran di 2025

Ia menambahkan, ekspor manufaktur menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan, dimana setiap tahunnya mampu tumbuh positif.

"Yang kuat dari produk manufaktur kita adalah pasar ekspor, yang terus-menerus menunjukkan peningkatan. Hal ini menjadi baseline dan dasar optimisme bagi peluang usaha nasional," imbuh Menperin.

Kemenperin menegaskan bahwa seluruh program pembangunan industri selaras dengan agenda nasional dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Transformasi Digital Jadi Kunci Efisiensi dan Daya Saing Industri

"Selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kemenperin akan memastikan agar setiap kebijakan industri memberikan nilai tambah yang nyata, memperkuat struktur ekonomi, dan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia," kata Agus.

Ia juga menyebut bahwa tahun 2026 akan menjadi momentum penting untuk memperluas akses pasar global, meningkatkan promosi produk industri, serta mendorong masuknya investasi baru.

"Seluruh program yang disusun sejalan dengan agenda pembangunan nasional serta Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Kemenperin berkomitmen memastikan agar kebijakan industri berjalan inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dukungan DPR RI sangat penting agar strategi pembangunan industri 2026 dapat terlaksana secara optimal dan menjadi pijakan kuat menuju visi Indonesia Emas 2045," ucap Menperin.

 

Foto : INDUSTRI NASIONAL - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (3/9/2025). Di tahun 2026, industri industri pengolahan nonmigas ditargetkan tumbuh 6,52 persen dengan kontribusi 18,66 persen terhadap PDB nasional.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved