Resmikan Gedung BPIPI, Kemenperin Perkuat Peran Strategis Tingkatkan Industri Alas Kaki Nasional
Indonesia kini menempati posisi ke-6 eksportir alas kaki dunia, dimana Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor terbesar
“Diharapkan gedung ini dapat memberikan manfaat optimal dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, co-working space yang bersahabat, workshop yang nyaman sehingga dapat mendukung inovasi layanan publik dan meningkatkan kreativitas dalam pengembangan produk IKM alas kaki,” ujarnya.
Dari sisi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), Agus menyampaikan bahwa Gedung BPIPI ini menggunakan Produk Dalam Negeri yang mencapai 97,84 persen serta realisasi Produk Ber-TKDN mencapai 61,51 persen.
“Saya berharap, semangat untuk melaksanakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri secara konsisten juga dapat dilaksanakan oleh seluruh Pemerintah Daerah serta Kementerian/Lembaga lainnya,” tambah Agus.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Reni Yanita, mengungkapkan pada kesempatan yang sama, proses pembangunan gedung perkantoran BPIPI yang dimulai sejak bulan Agustus 2024 sampai bulan September 2025 telah berjalan dengan baik dan lancar, serta dapat selesai lebih cepat.
“Dengan total luas lahan seluas 14.044 meter persegi, Gedung BPIPI saat ini dalam proses pemenuhan persyaratan sertifikat laik fungsi (SLF) dan penghitungan penentuan Gedung Bangunan Hijau (GBH) dalam kurun waktu sekurangnya 6 bulan kedepan,” jelas Dirjen IKMA dalam laporannya.
Pendampingan
BPIPI hingga tahun 2025 telah melakukan pendampingan kepada lebih dari 13.000 SDM alas kaki dimana 3.608 orang adalah pengusaha IKM dan 9.396 adalah tenaga kerja terampil industri yang tersebar di seluruh sentra potensi industri di Indonesia. Program BPIPI juga secara konsisten dijalankan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk sentra industri, kampus, komunitas kreatif, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Dengan adanya gedung baru Perkantoran BPIPI, Kemenperin semakin optimis, BPIPI akan memberikan inovasi layanan publik yang ditunjang melalui enam layanan utama yaitu pendampingan teknis IKM alas kaki, pendampingan sistem mutu, pengujian alas kaki, inkubator bisnis, Indonesia Footwear Network dan sertifikasi profesi.
“Layanan BPIPI yang kami sebutkan merupakan bagian yang inklusif dari rencana implementasi SBIN yang digagas oleh Bapak Menteri Perindustrian, BPIPI hadir sebagai enabler factors industri alas kaki tanah air untuk pengembangan inovasi & standarisasi produk, peningkatan kompetensi SDM Industri serta pengembangan jejaring ekositem alas kaki nasional,” pungkasnya.
Dalam rangkaian peresmian gedung perkantoran BPIPI juga dilaksanakan kegiatan sosialisasi Kredit Industri Padat Karya (KIPK), pendampingan teknis pembuatan sandal, fit & wear test sepatu, interactive coaching clinic, cuci sepatu gratis, tour de BPIPI dan bantuan sepatu sekolah kepada siswa kelas VI SDN Wilayut.
| Kembangkan Pemurnian Silika, Kemenperin dan ITB Perkuat Hilirisasi Industri Strategis |
|
|---|
| Menperin Agus Gumiwang Ungkap Pertumbuhan Industri TPT RI Semakin Positif, Serap 3,76 juta Pekerja |
|
|---|
| Menperin Usulkan Proyek Mobil Nasional Jadi PSN, Maung Disebut Siap Diproduksi Massal |
|
|---|
| Menperin Usul Mobil Nasional Jadi Proyek Strategis Nasional |
|
|---|
| Menperin Agus Gumiwang Sebut Industri Pengolahan Non-migas Serap Jutaan Tenaga Kerja, Ini Datanya |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.