Selasa, 11 November 2025

Permintaan Melonjak, LNG Indonesia Masih Kompetitif di Fase Transisi Energi Dunia

Posisi Indonesia di pasar gas alam cair (LNG) Asiadinilai masih kuat meski menghadapi persaingan ketat dari Amerika Serikat dan Qatar.

Istimewa
PAMERAN ENERGI - Joshua Ngu, Vice Chairman Asia Pasifik Wood Mackenzie di sela penyelenggaraan Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025 di Kota Abu Dhani, Uni Emirat Arab, Rabu (5/11/2025). 

Ngu menegaskan Indonesia memiliki keunggulan alami berupa kedekatan geografis dengan pasar utama di Asia meskipun pasar CCUS global saat ini dikuasai AS dan Qatar. 

“Pusat permintaan LNG ada di Asia Pasifik — China, Jepang, Korea, dan Asia Tenggara. Indonesia jauh lebih dekat ke pasar-pasar ini dibandingkan pesaingnya,” katanya.

Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya konsistensi ekspor dan fleksibilitas kontrak.
“Pembeli ingin kepastian bahwa ketika energi dibutuhkan, pasokan akan tiba tepat waktu. Reputasi sebagai pemasok yang andal sangat menentukan daya saing Indonesia,” tegasnya.

Gas di Fase Transisi yang Vital

Menanggapi pandangan bahwa LNG berisiko menjadi aset terdampar (stranded asset) di masa depan, Ngu menilai prospeknya tetap positif.

“Dari analisis kami, industri LNG global masih akan tumbuh dari sekitar 430 juta ton saat ini menjadi lebih dari 680 juta ton per tahun pada 2050,” kata dia.

Menurutnya, proyek yang efisien, rendah karbon, dan fleksibel akan tetap relevan dalam bauran energi global.

“Gas akan tetap menjadi bagian penting dari transisi energi menuju sistem yang lebih bersih. Indonesia hanya perlu memastikan proyek-proyeknya tetap kompetitif dan didukung oleh kebijakan yang konsisten,” ungkapnya. (tribunnews/fin)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved