Mendag Budi Tegaskan Impor Pakaian Bekas Dilarang, Pengusaha 'Ngeyel' Terancam Ditutup Perusahaannya
Pemerintah tidak akan ragu mengambil tindakan tegas terhadap pelaku usaha yang masih nekat mengimpor pakaian bekas.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan impor pakaian bekas adalah praktik yang dilarang di Indonesia.
Pelarangan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Permendag Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.
Pemerintah disebut tidak akan ragu mengambil tindakan tegas terhadap pelaku usaha yang masih nekat mengimpor pakaian bekas.
Baca juga: Amankan 19 Ribu Balpres Pakaian Impor Ilegal, Mendag Sebut Jadi Temuan Paling Besar
"Kami informasikan bahwa impor pakaian bekas sesuai ketentuan adalah dilarang," kata Budi di Nambo, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).
"Pemerintah tentu akan bertindak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan," sambungnya.
Budi mengungkapkan sanksi bagi pengusaha yang melanggar tidak main-main. Selain sanksi administrasi, perusahaan yang terlibat bisa ditutup.
Untuk proses pidana, penanganannya akan diserahkan kepada kementerian atau lembaga terkait sesuai kewenangan.
"Sanksinya adalah sanksi administrasi, bisa ditutup perusahaannya dan yang kedua melakukan re-ekspor atau pemusnahan barang-barang yang telah diimpor," ujar Budi.
Terbaru, Kementerian Perdagangan bersama BIN dan BAIS TNI menyita 19.391 balpres pakaian bekas impor. Ini disebut merupakan temuan terbesar sepanjang sejarah pengawasan balpres oleh Kemendag.
Ribuan balpres tersebut ditemukan pada 14–15 Agustus 2025 di wilayah Jawa Barat.
Dari hasil penelusuran, tim gabungan mendapati total 19.391 bal pakaian bekas dengan nilai mencapai Rp 112,35 miliar.
Proses pemusnahan seluruh balpres tersebut telah dimulai sejak 14 Oktober 2025.
Hingga saat ini, sebanyak 16.591 bal atau sekitar 85,56 persen dari total temuan sudah dimusnahkan.
Pada Jumat ini, Kemendag bersama BAIS TNI dan BIN kembali memusnahkan 500 balpres sebagai bagian dari tahapan pemusnahan bertahap.
Budi berharap proses pemusnahan seluruh balpres dapat selesai pada akhir November 2025.
Berikut data pengawasan balpres pakaian bekas impor yang telah dilakukan Direktorat Jenderal PKTN Kemendag:
1. 12 Agustus 2022
Pengawasan dilakukan di Karawang, Jawa Barat. Jumlah balpres pakaian impor yang ditemukan ada 750 dengan perkiraan nilai mencapai Rp 8,5 miliar.
Pengawasan ini merupakan hasil kerja sama Ditjen PKTN Kemendag dengan Bea Cukai serta Bareskrim Mabes Polri.
2. 17 Maret 2023
Pengawasan dilakukan di Pekanbaru, Riau. Tim menemukan 730 balpres dengan nilai Rp 10 miliar. Ekspos temuan ini dilakukan oleh Menteri Perdagangan kala itu, yaitu Zulkifli Hasan.
3. 20 Maret 2023
Pengawasan dilakukan di Sidoarjo, Jawa Timur. Di sini ditemukan 824 balpres dengan nilai mencapai Rp 10 miliar. Kegiatan ini dilakukan bersama BPTN Surabaya.
4. 27 Maret 2023
Pengawasan dilakukan di Cikarang, Jawa Barat. Dari hasil pengawasan, terungkap 7.000 balpres dengan nilai perkiraan Rp 80 miliar. Penanganan dilakukan bekerja sama dengan Bea Cukai serta Bareskrim Mabes Polri.
5. 3 April 2023
Pengawasan dilakukan di Batam, Kepulauan Riau. Di sini diamankan 5.853 koli atau 112,95 ton senilai Rp 17,35 miliar. Operasi dilakukan bersama KPU Bea Cukai Batam.
6. 3 April 2023
Pengawasan dilakukan di Cikarang, Jawa Barat. Ada 200 bal yang ditemukan dengan nilai Rp 1 miliar. Ini merupakan hasil kerja sama dengan Ditkrimsus Ekonomi POLDA Jawa Barat.
7. 10 Mei 2023
Pengawasan dilakukan di Minahasa, Sulawesi Utara. Di wilayah ini ditemukan 122 bal barang dengan nilai Rp 610 juta. Penanganan dilakukan bersama BPTN Makassar.
8. 13 Januari 2025
Pengawasan dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Tim menemukan 463 koli dengan nilai Rp 8,3 miliar. Kegiatan ini melibatkan BAKAMLA dan BAIS TNI.
9. 30 Januari 2025
Pengawasan dilakukan di Pelabuhan Patimban, Subang. Dari hasil pengawasan ditemukan 1.200 koli barang.
10. 14–15 Agustus 2025
Pengawasan dilakukan di Jawa Barat. Tim menemukan 19.391 bal barang dengan total nilai mencapai Rp 112,35 miliar. Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan BIN dan BAIS TNI.
| Industri TPT Perluas Pabrik, Menperin: Bukti Optimisme Sektor Manufaktur |
|
|---|
| Kementerian ESDM: Mandatori BBM Campur Etanol untuk Kurangi Impor Bensin |
|
|---|
| Nilai Transaksi Jakarta Muslim Fashion Week 2026 Mencapai 19,51 Juta Dolar AS |
|
|---|
| Transaksi Business Matching UMKM Tembus USD 130,17 Juta, Bukti Produk Lokal Kian Diminati Dunia |
|
|---|
| JMFW 2026 Catat Transaksi USD 19,51 Juta, Bukti Daya Saing Modest Fashion Indonesia |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.