Industri MICE Jadi Harapan Baru Saat Sulitnya Mencari Pekerjaan di Indonesia
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2025 sebesar 4,85 persen, turun 0,06 persen poin dibanding Agustus 2024.
Ringkasan Berita:
- Anak SMA-SMK yang putus sekolah di seluruh Indonesia mencapai 9.391 orang.
- Ketersediaan lapangan pekerjaan masih menjadi masalah besar di Indonesia.
- Indonesia memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah anak putus sekolah di Indonesia kian mengkhawatirkan. Data terbaru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengungkapkan anak SMA-SMK yang putus sekolah di seluruh Indonesia mencapai 9.391 orang.
Mereka tergolong dalam anak-anak usia 16-18 tahun. Sedangkan secara keseluruhan ada lebih dari 4 juta anak-anak putus sekolah di Tanah Air. Penyebab anak-anak putus sekolah ini ada tiga. Ekonomi, ketersediaan sarana dan prasarana, serta pernikahan dini.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2025 jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2025 sebanyak 154,00 juta orang, naik 1,89 juta orang dibanding Agustus 2024. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 70,59 persen, turun sebesar 0,04 persen poin dibanding Agustus 2024.
Baca juga: Agar Tidak Jadi Pengangguran Gen Z Harus Buka Ruang Kolaborasi
Penduduk bekerja pada Agustus 2025 sebanyak 146,54 juta orang, naik 1,90 juta orang dari Agustus 2024. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2025 sebesar 4,85 persen, turun 0,06 persen poin dibanding Agustus 2024.
Kendati data tersebut menunjukkan kenaikan, ketersediaan lapangan pekerjaan masih menjadi masalah besar di Indonesia.
Guna mengatasi hal itu ada inisiatif baru untuk memberdayakan individu dari kelompok rentan (masyarakat tidak mampu, putus sekolah dan tidak memiliki sertifikat keahlian) melalui pelatihan kejuruan dan pekerjaan yang layak di industri kreatif.
Salah satunya menyerap tenaga kerja melalui industri MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions).
Executive Chairman Impact of Asia Limited dan IOA Global Pte Ltd, Daryl Tan mengatakan sebenarnya Indonesia memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa, dan potensi itu ada pada rakyatnya.
Karena itu lanjut Daryl, pihaknya melakukan sebuah agenda transformasi bisnis strategis yang memadukan pertumbuhan komersial dengan misi sosial.
Hal itu dilakukan guna memberdayakan individu dari kelompok rentan (masyarakat tidak mampu, putus sekolah dan tidak memiliki sertifikat keahlian) melalui pelatihan kejuruan dan pekerjaan yang layak di industri kreatif.
“Hari ini kita dapat melihat bahwa profit dan tujuan sosial dapat hidup berdampingan. Saat anda memberi orang martabat dan kesempatan, mereka tidak hanya akan membangun struktur sosial mereka akan membangun masa depan," ujar Daryl Tan dalam pernyataannya, Jumat(14/11/2025).
Mengusung filosofi tersebut pada pertengahan 2025, PT Metha Cahaya Mulia yang fokus di industri MICE mulai merekrut anggota tim baru dalam hal ini individu tanpa sertifikasi formal atau pelatihan sebelumnya, namun memiliki kemauan belajar yang kuat.
Melalui pelatihan internal dan bimbingan dalam keterampilan esensial seperti pertukangan kayu, desain, pengecatan, dan fabrikasi, tim baru ini telah berkontribusi menyelesaikan 20 proyek eksibisi besar di seluruh Indonesia, termasuk untuk beberapa merek regional terkemuka.
Lebih lanjut Daryl Tan menambahkan kolaborasi ini adalah bukti bahwa semua bisa menumbuhkan industri MICE Indonesia berkelas dunia sekaligus mengangkat talenta lokal yang terampil.
"Ini bukan sekadar dampak sosial; ini adalah strategi jangka panjang untuk membangun keunggulan kompetitif dan masa depan kreatif Indonesia dari akar rumput. Setiap stan pameran yang mereka bangun membawa kisah tentang ketekunan, kreativitas, dan kebanggaan, menjadi bukti semangat kreatif Indonesia yang bangkit dari level bawah," kata Daryl.
Diketahui, selama lebih dari satu dekade, PT Metha Cahaya Mulia yang berlokasi di Tangerang, Banten dikenal dalam membentuk industri MICE di Indonesia, merancang acara korporat, program perjalanan dan ekshibisi inovatif. Namun, pada awal tahun 2025, perusahaan memutuskan untuk bertumbuh tidak hanya dalam skala, tetapi juga dalam tujuan usahanya.
Transformasi ini didorong oleh komitmen tim manajemen terdiri dari Daryl Tan, Razali Ramli, Helen Gunawan, Ringga Masita, dan Sara yang percaya bahwa bisnis dapat menciptakan makna lebih dari sekadar nilai. Kolaborasi ini, yang dipimpin oleh Daryl Tan, Executive Chairman Impact of Asia Limited dan IOA Global Pte Ltd, mendefinisikan ulang pertumbuhan korporat dengan menempatkan kemanusiaan sebagai intinya.
Model bisnis inklusif PT Metha Cahaya Mulia telah menciptakan gelombang perubahan yang lebih luas dan memberi dampak positif bagi masyarakat. Program utama yang diluncurkan meliputi:
1. Program Magang: Mengubah talenta mentah menjadi tenaga kerja profesional yang siap pakai.
2. Pelatihan Kreatif: Membuka pintu kolaborasi bisnis baru.
3. Program Daur Ulang: Mengubah material sisa produksi menjadi sumber daya pelatihan.
4. Donasi Material: Menyumbangkan bahan sisa pakai ke sekolah sekitar untuk materi pelajaran seni.
5. Ruang Belajar Terbuka: Memberi siswa eksposur dunia nyata terhadap keahlian desain dan fabrikasi.
Semangat transformasi ini berakar pada warisan nilai-nilai luhur Asia. Inisiatif ini mengambil inspirasi dari Tan Kah Kee Education Fund (Hong Kong) dan Tan Chay Bing Education Fund (Singapura) keduanya didirikan oleh keluarga Daryl Tan yang memegang teguh keyakinan bahwa pendidikan, keahlian, dan karakter moral adalah mesin kemajuan sejati.
Seiring pertumbuhannya, PT Metha Cahaya Mulia dan para mitranya kini mengundang kolaborator regional untuk bergabung dalam gerakan ini guna memperluas pengaruh Indonesia di industri MICE Asia sekaligus membina generasi perajin dan profesional kreatif berikutnya. Ini bukan hanya kisah bisnis. Ini adalah kisah tentang potensi manusia, nilai-nilai yang dihidupkan kembali, dan kekuatan kreatif Indonesia yang bangkit dengan integritas dan hati.
| BNI Perkuat Ekosistem Kreatif Nasional Lewat Kehadiran di ICCF 2025 Malang Raya |
|
|---|
| Komite III DPD RI Dorong Pengesahan RUU P2MI Demi Penguatan Perlindungan Pekerja Migran |
|
|---|
| BSKJI Kemenperin Siapkan Roadmap Pengembangan Jasa Industri 2025-2045 |
|
|---|
| Razia Indekos di Tangsel, Satpol PP Tangkap 8 Wanita Diduga PSK dan Tiga Joki Pengatur |
|
|---|
| MMA Global Indonesia Rayakan Inovasi Berdampak Nyata dalam SMARTIES™ Awards Indonesia 2025 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.