Tunjuk Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia dan Datangkan Dua WNA, Danantara: Tak Asal Comot
Glenny Kairupan merupakan teman seangkatan Presiden Prabowo Subianto ketika mereka menempuh pendidikan ABRI.
Ringkasan Berita:
- Glenny Kairupan merupakan teman seangkatan Presiden Prabowo Subianto ketika mereka menempuh pendidikan ABRI.
- Glenny juga menunjuk Thomas Sugiarto Oentoro sebagai Wakil Direktur Utama.
- Danantara membutuhkan sosok yang telah melakukan urusan transformasi sebuah maskapai yang menghadapi berbagai tantangan seperti Garuda Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Posisi Direktur Utama (dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kini diisi oleh Glenny Kairupan yang merupakan sahabat Presiden Prabowo Subianto.
Glenny ditunjuk jadi dirut saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2025 yang digelar pada Rabu (15/10/2025).
Mayjen TNI (Purn) Glenny Kairupan merupakan teman seangkatan Presiden Prabowo Subianto ketika mereka menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1970.
Baca juga: Garuda Indonesia Tunda Pembelian Pesawat, Glenny: Fokus Perbaikan Armada
Managing Director Danantara Indonesia Febriany Eddy mengungkap penunjukan Glenny tak lepas dari transformasi kepemimpinan yang sedang dilakukan pada tubuh Garuda Indonesia.
Sebagai mantan CEO sebuah perusahaan, Febriany menekankan bahwa hal terpenting dalam sebuah perusahaan adalah soliditas dari level pimpinan hingga karyawan, di mana seluruh pihak harus memiliki visi yang selaras
"Pemimpin itu penting sekali. Saya dulu juga CEO. Paling penting sebenarnya adalah solid dari atas sama ke bawah kesamaan visi," katanya di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Febriany bercerita ketika dia bertemu Glenny sebelum ditunjuk menjadi dirut. Ia menanyakan seberapa besar komitmen Glenny untuk memimpin Garuda Indonesia. Jawabannya membuat dia tertegun.
"Bu, saya orang yang bersedia mati demi NKRI. Itu komitmen saya buat Garuda. Kalau buat komitmen jangan tanya lagi," kata Febriany menirukan jawaban Glenny.
Dalam transformasi kepemimpinan ini, Glenny juga menunjuk Thomas Sugiarto Oentoro sebagai Wakil Direktur Utama.
Febriany menilai Thomas adalah sosok yang ingin terus belajar dan selalu bekerja keras. Ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena selalu bertanya.
Febriany pun berkelakar etos kerja yang tinggi dari Thomas terlihat dari lelaki itu selalu menggulung lengan bajunya.
Ia menyukai gaya kepemimpinan seperti itu karena mencerminkan sosok yang bekerja keras dan menunjukkan simbol-simbol kepemimpinan.
Selain duo pucuk pimpinan, Garuda Indonesia juga diisi dua ekspatriat berpengalaman. Pertama ada Neil Raymon Mills yang menjadi Direktur Transformasi.
Pria kelahiran Pretoria, Afrika Selatan, itu disebut telah berkarier di 11 maskapai internasional dan memimpin transformasi di tiga di antaranya.
Febriany menjelaskan, Danantara membutuhkan sosok yang telah melakukan urusan transformasi sebuah maskapai yang menghadapi berbagai tantangan seperti Garuda Indonesia.
Ekspatriat kedua adalah Balagopal Kunduvara yang ditunjuk menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia.
Pria kelahiran India itu dipilih karena sudah memiliki pengalaman 25 tahun di Singapore Airlines, maskapai yang dikenal stabil di tingkat global.
Balagopal memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik. Ia lalu masuk ke aircraft leasing dan purchase, yang mana menurut Febriany memiliki kontrak terbesar dalam bisnis maskapai.
"Jadi yang satu fokus transformasi, yang satu sudah merasakan memimpin dan melihat bagaimana perusahaan maskapai yang dianggap secara global itu beroperasi," ujar Febriany.
Selain nama-nama baru, empat talenta internal Garuda juga berada di jajaran direksi. Ada Reza Aulia Hakim, Dani Haikal Iriawan, Mukhtaris, dan Eksitarino Irianto.
Febriany mengatakan, Danantara ingin menunjukkan bahwa mereka masih berkomitmen mengembangkan talenta internal Garuda Indonesia.
Ini juga sekaligus menjadi pesan bagi Neil dan Balagopal bahwa mereka tidak akan selamanya di Garuda Indonesia.
Dua ekspatriat itu selain diminta mentransformasi perusahaan, mereka juga diminta melatih dan mengembangkan talenta-talenta Garuda Indonesia.
Dengan begitu, ia berharap talenta muda di Garuda Indonesia nantinya bisa menjadi pemimpin di perusahaan plat merah tersebut.
Febriany kemudian menyoroti masalah klasik di Garuda Indonesia, yaitu sebagian besar pegawai hanya pernah bekerja di lingkungan Garuda. Akibatnya, mereka tidak memiliki tolok ukur.
"Nah itu kenapa dibikin set pemimpin seperti ini. Jadi ini bukan asal comot, dipikirin baik-baik, direncanakan, karena menurut kita transformasi dimulai dari pemimpinnya karena pemimpin adalah role model," ucap Febriany.
"Transformasi ini adalah transformasi budaya dari Garuda. Kalau pemimpinnya tidak bisa mencerminkan budaya yang diperlukan untuk transformasi Garuda, maka tidak akan langgeng. Apapun kita lakukan short term, tidak akan berkelanjutan," pungkasnya.
| Sosok Yusuf Saadudin, Direktur Utama Bank BJB Tutup Usia |
|
|---|
| Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto: Suntikan Rp23,67 T Belum Cukup Bikin Garuda ‘Terbang Tinggi’ |
|
|---|
| Anggota DPR Soroti Rencana Danantara Investasi Rp20 Triliun di Sektor Peternakan Ayam |
|
|---|
| Danantara Suntik Modal Garuda Indonesia Senilai Rp 23,67 Triliun |
|
|---|
| CELIOS: Redenominasi Rupiah Bukan Hal Utama untuk Tingkatkan Kepercayaan Investor |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.