Sabtu, 22 November 2025

Pedagang Baju Thrifting Dipersilakan Pilih 1.300 Merek Lokal untuk Berjualan Kembali

Kementerian UMKM dan para pemilik produk lokal tengah merumuskan skema bisnis paling ideal.

Diaz/Tribunnews
PEDAGANG THRIFTING - Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Temmy Satya Permana di kantor Kementerian UMKM, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025). Ia mengungkap Kementerian UMKM tengah menyiapkan 1.300 merek lokal untuk menjadi alternatif dagangan bagi para pedagang baju thrifting.  
Ringkasan Berita:
  • 1.300 merek lokal disiapkan menjadi alternatif dagangan bagi para pedagang baju thrifting.
  • Pemerintah berharap para pedagang bersedia beralih menjual produk lokal.
  • Kementerian UMKM dan para pemilik produk lokal tengah merumuskan skema bisnis paling ideal.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyiapkan 1.300 merek lokal untuk menjadi alternatif dagangan bagi para pedagang baju thrifting.

Merek-merek ini dapat dipilih pedagang baju thrifting untuk kemudian dijual kembali sebagai produk pengganti.

Langkah ini diambil seiring upaya pemerintah menertibkan perdagangan pakaian impor bekas yang banyak beredar di sejumlah pusat penjualan seperti Pasar Senen, Jakarta, dan Pasar Gedebage, Bandung, Jawa Barat.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana menjelaskan para pedagang nantinya bisa menjadi reseller maupun distributor resmi.

Baca juga: Baju Bekas Hasil Impor Akan Dicacah, Begini Tanggapan Menteri UMKM

"Mereka nanti B2B (business-to-business) dengan para pemilik brand itu, entah mau jadi reseller atau mau jadi distributornya atau kita tawarkan mereka bikin mereka sendiri nanti," katanya di kantor Kementerian UMKM, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

Temmy mengatakan pihaknya akan bertemu perwakilan pedagang dari Pasar Senen dan Pasar Gedebage.

Ia berharap para pedagang bersedia beralih menjual produk lokal sebagai pengganti barang thrifting yang selama ini mereka pasarkan.

"Doain saja mudah-mudahan ini berjalan dengan baik dan tidak ada penolakan dari teman-teman pedagang," ujar Temmy.

Dari sisi pengusaha, sejumlah brand lokal besar disebut sudah menyatakan siap berkolaborasi.

Saat ini, Kementerian UMKM dan para pemilik produk lokal tengah merumuskan skema bisnis paling ideal agar kerja sama dapat berjalan menguntungkan kedua pihak.

Contohnya seperti paket penjualan yang variatif yang masing-masing memiliki varian produk dan kuantitas berbeda. Harganya juga akan bervariasi untuk tiap paketnya.

"Bisnis harus saling menguntungkan tidak boleh saling merugikan. Kami ingin barang-barang dari brand lokal ini semakin banyak dijual di pasar. Teman-teman yang menjual juga merasakan bahwa ini produknya bakalan jalan nih kalau dijual," ucap Temmy.

Sebagai informasi, pemerintah akan mendorong penjualan pakaian buatan lokal untuk menggantikan pakaian bekas yang marak dijual pedagang di Pasar Senen Jakarta Pusat dan Pasar Gede Bage, Bandung.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan rencana tersebut usai bertemu Menteri Perdagangan Budi Santoso, di Kementerian Perdagangan, Senin (17/11/2025).

Maman mengatakan, sebanyak 1.300 brand lokal akan menggantikan baju bekas impor yang dijual di Pasar Senen dan Gede Bage yang selama ini dibanjiri toko thrifting.

Thrifting merupakan aktivitas membeli barang bekas yang masih layak pakai. Biasanya barang-barang yang dibeli berupa pakaian, tas, sepatu, aksesoris hingga barang rumah tangga.

"Nah, perhari ini tadi saya sampaikan ke Pak Mendag, kita sudah mengkonsolidir kurang lebih 1.300 merk brand lokal perhari ini," ujar Maman usai melakukan pertemuan dengan Mendag Busan, Senin.

Maman menyebut, pemerintah dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan seluruh pedagang di Pasar Senen maupun Gede Bage untuk proses pergantian barang dagangan dari impor menjadi lokal.

"Nanti dalam waktu dekat akan kita segera bicarakan dengan seluruh pedagang-pedagang baju-baju bekas kita untuk mendorong substitusinya," tegas Maman.

"Jadi tadi juga saya sudah sampaikan ke Pak Mendag dan nanti juga dari Kementerian Perdagangan, juga akan ikut berkolaborasi untuk bagaimana mempercepat dan melakukan akselerasi substitusi produknya," imbuhnya.

Maman menegaskan, bahwa upaya ini sebagai opsi dari pemerintah untuk mempertahankan pedagang di tengah banjirnya barang bekas impor yang memang dilarang.

"Pak Presiden juga bahwa untuk juga memikirkan pada saat barang ini ditutup impornya, betul-betul di barang-barang ilegal ini ditutup, ini gimana caranya pengusaha-pengusaha ataupun pedagang-pedagang ini juga bisa tetap berlanjut aktivitas usahanya," kata Maman.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved