Ibadah Haji 2025
Apa Penyebab Banyak Jemaah Haji Indonesia Tak Tertampung di Tenda Jelang Wukuf di Arafah?
Menurut Muchlis, kendala penempatan jemaah di tenda-tenda Arafah dipicu beberapa faktor teknis, sosial dan kultural yang berdampak pada kepadatan
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Pendorongan jemaah haji dari Makkah ke Arafah pada Rabu (4/6/2025) lalu masih menyisakan perbincangan di kalangan masyarakat lantaran banyak jemaah haji yang tidak mendapatkan tenda di Arafah.
Padahal, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah bekerjasama dengan 8 syarikah untuk pelaksanaan puncak haji di Armuzna.
Meski pada akhirnya masalah ini dapat diatasi setelah PPIH Arab Saudi melakukan berbagai upaya mitigasi.
Semua jemaah yang semula tidak mendapatkan tenda akhirnya dapat ditampung.
Ada yang ditampung di Tenda utama Misi Haji Indonesia yang berjarak sekitar 2 hingga 3 km dari tenda Arafah.
Sebagian lainnya ditampung di tenda petugas haji, misalnya saja di Markas 246 (Syarikah Rehlat & Manafea) dan di Markaz 105 (Syarikah Rifadah).
Baca juga: 175 Jemaah Indonesia Wafat pada Hari Ke-39 Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah Indonesia atas kejadian ini.
"Atas nama Ketua PPIH Arab Saudi, saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian jemaah haji Indonesia," kata Mukhlis M Hanafi di Makkah, Sabtu (7/6/2025).
Lalu, apa penyebab banyaknya jemaah yang tidak tertampung di tenda?
Berikut penelusuran Tribunnews dan penjelasan pihak Kementerian Agama terkait penyebab tidak tertampungnya seluruh jemaah di tenda Arafah.
Diketahui untuk tahun ini, ada delapan Syarikah yang melayani jemaah haji Indonesia.
Masing-masing syarikah melayani jumlah jemaah yang sudah ditentukan, yaitu:
- Al-Bait Guest yang melayani 35.977 jemaah
- Rakeen Mashariq (35.090)
- Sana Mashariq (32.570)
- Rehlat & Manafea (34.802)
- Alrifadah (20.317)
- Rawaf Mina (17.636)
- MCDC (15.645)
- Rifad (11.283)
Ke delapan syarikah inilah yang bertugas melayani jemaah haji Indonesia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau disebut Armuzna.

Menurut Muchlis, kendala penempatan jemaah di tenda-tenda Arafah dipicu beberapa faktor teknis, sosial dan kultural yang berdampak pada kepadatan tenda serta masalah distribusi logistik.
Berikut di antaranya:
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.