Ibadah Haji 2025
Apa Penyebab Banyak Jemaah Haji Indonesia Tak Tertampung di Tenda Jelang Wukuf di Arafah?
Menurut Muchlis, kendala penempatan jemaah di tenda-tenda Arafah dipicu beberapa faktor teknis, sosial dan kultural yang berdampak pada kepadatan
Dijelaskan Mukhlis, petugas melakukan penyisiran menyeluruh ke tenda-tenda Arafah dan menemukan banyak kasur yang seharusnya kosong sudah ditempati oleh jemaah.
"Pemetaan ulang menunjukkan bahwa beberapa tenda masih menyimpan kapasitas tambahan," kata Mukhlis.
2. Mengalihkan tenda petugas untuk jemaah
"Tiga tenda petugas di wilayah Markaz 105 (Syarikah Rifadah) dialihfungsikan dan dipakai untuk menampung jemaah yang belum kebagian tempat," ujarnya.
Hal ini juga berlaku di Markaz 246 Syarikah Rehlat & Manafea.
Dari 19 tenda yang disiapkan pihak Syarikah, satu tenda di antaranya dipersiapkan untuk petugas.
Namun karena banyaknya jemaah haji yang tidak tertampung hingga malam hari, lewat koordinasi dengan petugas, syarikah kemudian memberikan satu tenda itu untuk diisi oleh jemaah haji Indonesia.
Syarikah juga memberikan fasilitas ekstra bed lain.
3. Melobi pihak Syarikah untuk menyiapkan tambahan tenda.
Langkah ini cukup berhasil.
PPIH bernegosiasi dengan beberapa syarikah agar menyediakan tenda tambahan guna menampung kelebihan jemaah.
4. Pemanfaatan tenda utama Misi Haji Indonesia.
"Tenda utama Misi Haji Indonesia pada akhirnya juga digunakan untuk menampung jemaah terdampak overkapasitas," ujar Mukhlis.
5. Koordinasi efektif dengan Kementerian Haji Arab Saudi
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief secara khusus melakukan komunikasi intensif dengan Kemenhaj.
Hasilnya, sekitar 2.000 jemaah berhasil ditempatkan di tenda-tenda cadangan resmi yang disiapkan oleh pihak Saudi.
"Melalui upaya-upaya tersebut, kepadatan mulai terurai dan saat puncak wukuf, seluruh jemaah sudah berada di tenda untuk melaksanakan ibadah dengan tenang dan khusyuk," tegas Mukhlis M Hanafi.
"PPIH Arab Saudi terus berupaya semaksimal mungkin agar seluruh jemaah Indonesia dapat menjalani puncak ibadah haji dengan aman, nyaman, dan terlayani," tandasnya.
Kini jemaah haji Indonesia telah menyelesaikan puncak haji di Armuzna.
Hari ini Minggu (8/6/2025), jemaah yang mengambil Nafar Awal (jemaah yang menginap atau mabit di Mina sampai 12 Zulhijjah--red) akan diantar dari Mina ke hotel di Makkah sebelum matahari terbenam.
Sementara bagi jemaah yang mengambil Nafar Tsani (jemaah yang menginap atau mabit di Mina sampai 13 Zulhijjah), akan diantar dari Mina ke hotel di Makkah sejak 13 Zulhijjah pagi. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)
Ibadah Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.