Jumat, 3 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Apa Penyebab Banyak Jemaah Haji Indonesia Tak Tertampung di Tenda Jelang Wukuf di Arafah?

Menurut Muchlis, kendala penempatan jemaah di tenda-tenda Arafah dipicu beberapa faktor teknis, sosial dan kultural yang berdampak pada kepadatan

Penulis: Dewi Agustina
/TRIBUNNEWS.COM/Dewi Aguistina
Sejumlah Jemaah Haji Indoensia yang tengah melakukan Wukuf di Arafah. Arab Saudi. Kamis (5/6/2025). Setelah mengikuti proses wukuf, jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 WAS atau setelah masuk waktu Magrib. (TRIBUNNEWS.COM/Dewi Aguistina) 

1. Tenda Tak Teroptimalisasi

Ada sejumlah tenda yang sebenarnya masih menyisakan ruang, namun tidak bisa teroptimalisasikan untuk diisi oleh jemaah dengan berbagai alasan.

"Misalnya, tenda berkapasitas 350, sebenarnya baru dihuni 325 jemaah dari satu kelompok, namun tidak dapat diakses jemaah lain, bahkan meski dari markaz yang sama," ujar Mukhlis.

2. Skema pemberangkatan jemaah berbasis hotel menyulitkan penataan dan penempatan jemaah.

Baca juga: Mengapa Dilarang Puasa di Hari Tasyrik seusai Idul Adha? Simak Juga Batas Waktu hingga Amalannya

Penempatan jemaah di hotel Makkah pada dasarnya berbasis markaz dan syarikah.

Namun pada praktiknya ada juga sejumlah jemaah yang memilih berpindah hotel meski beda markaz dan syarikah.

Mereka berpindah dengan berbagai alasan, dan ini tidak selalu karena penggabungan pasangan.

"Karena sistem keberangkatan dari Makkah ke Arafah menggunakan pendekatan berbasis hotel, bukan berdasarkan markaz atau syarikah, maka tenda-tenda tertentu terisi penuh lebih dulu, bahkan sebelum jemaah yang juga dijadwalkan menempati tenda tersebut tiba di lokasi," ujar Mukhlis.

3. Jumlah petugas tidak sebanding dengan jemaah

PPIH Arab Saudi sebelumnya telah membagi tugas layanan kepada tiga daerah kerja (daker).

Daker Bandara bertanggung jawab dalam layanan jemaah di Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, sedang Daker Madinah di Mina.

Saat puncak wukuf di Arafah, jumlah petugas yang bertugas di setiap markas rata-rata hanya 2 orang.

Dua petugas itu melayani ribuan jemaah haji di markaznya.

Misalnya saja di Markaz 246 Syarikah Rehlat & Manafea, ada lebih dari 4.000 jemaah.

Menurut pengakuan pihak Syarikah Rehlat & Manafea, mereka telah menyiapkan 19 tenda dengan total 4.020 tempat tidur.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved