PM Jepang Fumio Kishida Menyesal Belum Bisa Temukan Semua Korban Kecelakaan Helikopter GSDF
Fumio Kishida menyatakan penyesalannya karena belum bisa menemukan seluruh awak helikopter UH60JA yang jatuh di Pulau Miyako di Prefektur Okinawa.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyatakan penyesalannya karena belum bisa menemukan seluruh awak helikopter UH60JA yang jatuh di Pulau Miyako di Prefektur Okinawa.
Diketahui sebanyak lima jenazah yang diyakini sebagai anggota Pasukan Bela Diri Darat Jepang, korban helikopter UH60JA yang jatuh akhirnya ditemukan, Minggu (16/4/2023) di dasar laut di Okinawa Jepang.
Selain 5 jenazah, petugas juga menemukan sebuah benda yang diyakini sebagai badan helikopter tersebut.
Namun dari 5 jenazah tersebut, baru 2 korban yang sudah ter indetifikasi sebagai pasukan darat bela diri Jepang (GSDF).
Baca juga: 10 Tentara Jepang Korban Helikopter Jatuh di Miyakojima Belum Ditemukan
Sementara 3 korban lainnya belum teridentifikasi.
"Meskipun kami telah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan orang, kami mendapat kabar seperti itu, sangat disesalkan baru ditemukan beberapa orang dan 2 orang telah teridentifikasi," kata PM Fumio Kishida saat jumpa pers, Senin (17/4/2023) pagi.
PM Jepang telah mengkonfirmasi kematian dua orang yang diyakini sebagai anggota helikopter Pasukan Bela Diri Darat yang hilang di dekat Pulau Miyako di Prefektur Okinawa.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut sehingga ke-10 anggota dapat kembali ke keluarga mereka secepat mungkin," kata PM Kishida.
"Sementara itu saja dulu yang dapat kami sampaikan dan semoga kasus ini cepat terselesaikan," ujarnya.
Sebelumnya helikopter UH60JA Pasukan Bela Diri Darat jatuh di dekat Pulau Miyako di Okinawa pada Kamis (7/4/2023).
Helikopter itu mengangkut 10 awak dari Pasukan Bela Diri Darat.
Dalam situasi yang tidak biasa ini, Kementerian Pertahanan Jepang telah mengambil sikap hati-hati dalam menjelaskan situasi pencarian, dengan mempertimbangkan perasaan keluarga awak kapal.
"Namun tidak dapat disangkal bahwa pengungkapan informasi tidak cukup," ungkap pejabat Kementerian Pertahanan Jepang, Takuya Arakaki.
Baca juga: Jepang Temukan Puing Helikopter Black Hawk yang Jatuh di Laut, 10 Awak Masih Hilang
Minggu (16/4/2023), Kementerian Pertahanan melanjutkan pekerjaan "penyelaman saturasi"--suatu teknik menyelam ke laut dalam--untuk mengevakuasi awak dan pesawat.
Helikopter UH60JA
Jepang
Fumio Kishida
Okinawa
Kementerian Pertahanan Jepang
Pasukan Bela Diri Darat (GSDF)
| 3 Alasan Jokowi Pilih China Ketimbang Jepang untuk Kerja Sama Proyek Whoosh, PSI: Cukup Logis |
|
|---|
| Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Youth Games 2025: Indonesia Finis di Urutan 15, Ungguli Jepang |
|
|---|
| Annemarie Jacir Cari Agen untuk Tayangkan Film Palestine36 di Indonesia |
|
|---|
| Jokowi Alihkan Kerjasama Whoosh dari Jepang ke China, Mahfud MD Pertanyakan Apa yang Jadi Jaminan? |
|
|---|
| Jet Jepang Bawa Rudal Buru Pesawat Pengebom Tu-95MS Nuklir Rusia di Lepas Pantai Hokkaido |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.