Konflik Palestina Vs Israel
Eks Intelijen Israel Akui Sulit Kalahkan Hamas: 60 Persen Kemampuan Militer Israel Bisa Hancur
Tamir Hayman mantan kepala Divisi Intelijen Militer tentara Israel akui tak mudah kalahkan Hamas.
TRIBUNNEWS.COM - Eks mantan kepala Divisi Intelijen Militer Israel, Tamir Hayman akui tak mudah untuk mengalahkan Hamas.
Bahkan kekalahan kelompok Palestina Hamas masih sulit dipahami, ujarnya Selasa (5/12/2023).
Dalam analisis yang dipublikasikan Channel 12 Israel, Tamir Hayman mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh tentara Israel di Jalur Gaza utara.
“Kita harus mengulur waktu karena kita tidak punya pilihan lain,” ungkapnya, mengutip Anadolu Agency.
Selain itu dirinya juga mengatakan pencegahan serta keamanan Militer Israel di Timur Tengah akan menjamin kemenangan besar bagi Israel.
Namun, lanjut Hayman, kesimpulannya saat ini Israel masih jauh dari kemenangan.
Hayman percaya bahwa melenyapkan Hamas adalah sebuah tantangan.
Baca juga: Israel Terus Luncurkan Serangan di Gaza, WHO: 1 Anak Terbunuh Setiap 10 Menit
Bahkan bisa mengharuskan penghancuran 60 persen kemampuan militer Israel.
Di sisi lain dia berpendapat bahwa pertempuran di Jalur Gaza selatan akan lebih rumit karena wilayah tersebut berpenduduk padat.
“Setelah sekitar satu juta orang tambahan berpindah dari utara ke selatan Gaza, sekitar dua juta orang kini tinggal di wilayah seluas sekitar 200 kilometer persegi (sekitar 78 mil persegi),” tambahnya.
Diktehaui Israel melanjutkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza pada hari Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.
Setidaknya 15.899 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 42.000 lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Israel Lakukan Pembelaan soal Serang Wilayah Sipil
Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi mengakui serangan besar pasukan Israel terhadap bangunan sipil di Gaza lantaran adanya alasan tersendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.