Jumat, 7 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

7 Fakta Perdebatan Zelensky-Trump di Gedung Putih: Kesepakatan Mineral Batal

Pertemuan Trump-Zelensky awalnya berlangsung sopan selama 23 menit tapi berubah menjadi perdebatan sengit setelah 39 menit.

|
Tangkapan Layar YouTube The White House
ZELENSKY DIUSIR - Tangkapan layar YouTube The White House menunjukkan momen di mana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump terlibat adu mulut di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat (28/2/2025). Trump Membentak dan Mengusir Zelensky hingga pembatalan kesepakatan mengenai akses Amerika Serikat ke mineral tanah jarang Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Jumat (28/2/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval, Gedung Putih.

Pertemuan yang awalnya berlangsung sopan selama 23 menit berubah menjadi perdebatan sengit setelah 39 menit.

Tidak ada kesepakatan yang tercapai dan pertemuan itu berakhir dengan ketidakpastian mengenai masa depan hubungan AS-Ukraina.

Berikut ini rangkuman fakta-fakta terkait pertemuan Trump-Zelensky di Gedung Putih yang berujung pada perdebatan panas.

1. Kritik Zelensky Membuat Trump Tersinggung

Zelensky mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai agresor yang membenci Ukraina dan ingin menghancurkan negaranya.

Trump, yang merasa tersinggung dengan kritik tersebut, menegur Zelensky.

"Sangat mudah berbicara buruk tentang seseorang, tetapi saya ingin menyelesaikan ini," ucap Trump, dikutip dari Al Jazeera

Trump juga menyiratkan bahwa Ukraina turut bertanggung jawab atas kehancuran yang terjadi.

2. Trump Membela Putin

Trump memuji upaya negosiasi dengan Putin dan menyebutnya sebagai diskusi yang sangat baik yang akan segera mengakhiri perang.

Baca juga: Zelensky Optimis Perbaiki Hubungan Ukraina-AS Pasca Cekcok dengan Trump

Sementara itu, Zelensky menuduh Putin menyebarkan disinformasi tentang perang,.

Akan tetapi Trump membela Putin dan mengaitkan Putin dengan "hoaks Rusia" terkait pemilu AS 2016.

Trump juga menuduh Zelensky terlalu membenci Putin, yang menurutnya menghambat kesepakatan damai.

3. Tuduhan Tidak Sopan

Dikutip dari CNN, Wakil Presiden AS, JD Vance, menyalahkan pemerintahan Joe Biden atas dimulainya perang di Ukraina.

Zelensky membantah tuduhan ini dan mempertanyakan bagaimana perdamaian dapat tercapai jika Putin terus melanggar perjanjian.

Vance kemudian menuduh Zelensky tidak sopan berdebat di depan media AS, yang memicu reaksi keras dari Trump.

4. Trump Membentak dan Mengusir Zelensky

Saat suasana semakin tegang, Trump membentak Zelensky dan menegaskan bahwa Ukraina harus lebih bersyukur atas bantuan AS.

"Kamu harus bersyukur. Kamu dalam posisi sulit. Rakyatmu sekarat. Tentaramu hampir habis," ujar Trump.

Akhirnya, Trump mengusir Zelensky dari Gedung Putih dan menyatakan, Ukraina belum siap untuk perdamaian.

5. Reaksi Rusia

Rusia mengungkapkan kegembiraannya atas pertengkaran antara AS dan Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memuji Trump yang tidak memukul Zelensky meski terjadi perdebatan sengit.

Sementara itu, mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev menyebut Zelensky sebagai "babi tak tahu diri" yang mendapatkan "pelajaran yang pantas" di Oval Office.

6. Dukungan Eropa untuk Ukraina

Baca juga: Terlibat Cekcok dengan Trump hingga Diusir, Zelensky Optimis Hubungan Ukraina-AS Dapat Diperbaiki

Meskipun ada ketegangan antara AS dan Ukraina, negara-negara Eropa tetap mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan dukungan mereka terhadap Ukraina.

7. Batal Sepakat soal Tanah Jarang

Pertemuan yang penuh ketegangan ini juga menyebabkan pembatalan kesepakatan mengenai akses Amerika Serikat ke mineral tanah jarang Ukraina.

Perjanjian ini awalnya dianggap sebagai langkah penting Ukraina dalam membalas dukungan AS selama perang.

Meskipun demikian, Zelensky tetap membuka pintu diskusi dengan AS dan menyatakan bahwa dukungan Trump masih sangat penting untuk Ukraina.

"Sangat penting bagi kami untuk mendapatkan dukungan Presiden Trump," kata Zelensky dalam sebuah posting di platform media sosial X, pada Sabtu (1/3/2025).

"Dia ingin mengakhiri perang, tetapi tidak seorang pun menginginkan perdamaian lebih dari kami," jelasnya.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved