Jumat, 12 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Kian Tegang dengan Iran, AS Tarik Personel Militer dan Staf Kedutaan dari Timur-Tengah

Keputusan ini diambil seiring eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel yang dinilai AS berpotensi menjadi berbahaya.

Photo: The US Army, via Wikimedia Commons
PASUKAN AS - Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah. Sebuah dokumen berisi perintah Pentagon dilaporkan memberi instruksi agar tentara AS yang berada di Irak bersiaga jika dibutuhkan untuk dikerahkan langsung dalam Perang Gaza membantu Israel melawan Hamas. 


‘’Mereka tidak boleh memiliki senjata nuklir. Sangat sederhana, mereka tidak boleh memiliki senjata nuklir"


Trump telah berulang kali mengancam akan meluncurkan serangan militer ke Iran jika negosiasi terkait masalah nuklir gagal.


Dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Rabu, Trump mengatakan ia semakin yakin bahwa Iran tidak akan menyetujui tuntutan utama AS yang meminta Iran untuk berhenti memperkaya uranium.


Menanggapi situasi ini, Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, kemudian mengatakan pada Rabu bahwa jika Iran diserang, maka mereka akan membalas untuk menyerang pangkalan-pangkalan AS di wilayah Iran.


AS memiliki banyak pangkalan militer di kawasan Timur Tengah yang tersebar di Irak, Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.


Pada Januari 2020, Iran pernah menembakkan rudal ke pangkalan militer di Irak yang dihuni pasukan AS sebagai balasan atas serangan udara Israel yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani beberapa hari sebelumnya di Bandara Baghdad. 


Puluhan tentara AS mengalami cedera otak akibat serangan itu.


Iran dan AS telah menggelar lima putaran pembicaraan sejak April untuk merumuskan kesepakatan nuklir baru, menggantikan perjanjian 2015 yang dibatalkan Trump pada masa jabatan pertamanya di tahun 2018. 


Kedua belah pihak dijadwalkan kembali bertemu dalam beberapa hari mendatang.


Trump sebelumnya sempat menyampaikan optimisme terhadap negosiasi tersebut. 


Namun, dalam wawancara yang dipublikasikan pada Rabu, ia mengaku kini kurang yakin akan tercapainya kesepakatan antara Teheran-Washington.


Sejak kembali menjabat pada Januari, Trump kembali menghidupkan kampanye "tekanan maksimum’’ terhadap Teheran. 


Trump mengatakan tetap mendukung jalur diplomasi nuklir, namun juga memperingatkan bahwa opsi militer tetap terbuka jika negosiasi gagal.


Trump pun mendesak sekutu terdekatnya sekaligus musuh bebuyutan Iran, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk meredakan ketegangan dengan Iran dan menahan diri demi membuka jalan diplomasi. 


Namun, menurut laporan CNN, Israel terus melakukan provokasi dan menunjukkan tanda-tanda hilang kesabaran terhadap Iran.

(Grace Sanny Vania/Tribunnews.com/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan