Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pulang ke Israel, Netanyahu Akhiri Kunjungan ke AS: Semoga Kesepakatan Tercapai dalam Beberapa Hari

PM Netanyahu kembali ke Israel usai kunjungan 4 hari ke AS, membawa harapan kesepakatan sandera dan gencatan senjata di Gaza.

YouTube Al Jazeera English
TRUMP DAN NETANYAHU - Gambar yang diambil pada Rabu (9/7/2025) menunjukkan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kiri) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) di Gedung Putih pada Senin (7/7/2025). PM Netanyahu kembali ke Israel usai kunjungan 4 hari ke AS. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menutup lawatan empat harinya ke Washington dengan harapan tercapainya kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza.

Netanyahu kembali ke negaranya pada Kamis (10/7/2025) malam waktu AS.

Dirinya menaiki pesawat kepresidenan Wing of Zion dari Pangkalan Angkatan Udara Andrews.

Selama di AS, ia dua kali bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Ynet News melaporkan.

Agenda utama pertemuan Netanyahu dan Trump membahas soal negosiasi penyanderaan dan rencana gencatan senjata.

Kantor Netanyahu menyatakan semua tujuan resmi kunjungan itu telah tercapai.

Namun, di tengah optimisme, rintangan serius masih menghambat kesepakatan final, terutama syarat Israel agar Hamas menyerah sepenuhnya.

"Kami memiliki 50 orang tersisa; 20 pasti masih hidup, sekitar 30 sudah meninggal. Saya ingin membawa mereka semua pulang," ujar Netanyahu dalam wawancara dengan Newsmax sebelum pulang

Ia menyebut negosiasi saat ini berpotensi membebaskan separuh sandera yang masih hidup dan separuh yang sudah meninggal.

Rencananya, gencatan senjata selama 60 hari akan digunakan untuk menegosiasikan akhir perang.

"Ini bisa berakhir besok—hari ini—jika Hamas meletakkan senjatanya," tegas Netanyahu.

Baca juga: Bela Netanyahu, Trump Sanksi Petinggi PBB seusai Soroti Genosida Israel di Gaza

Kritik untuk Hamas dan Iran

Netanyahu kembali menuduh Hamas menggunakan warga sipil Gaza sebagai tameng manusia:

"Mereka memaksa warga tinggal di zona perang. Kalau mencoba pergi, mereka ditembak."

Ia juga memperingatkan soal Iran, menyebut rezim di Teheran sebagai ancaman ganda: program nuklirnya dan proksi seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi yang ia gambarkan sebagai "jerat kematian" dan "kultus maut".

Operasi Israel terhadap Fasilitas Nuklir Iran

Netanyahu juga menyinggung serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan