Rabu, 29 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Ancam Hamas, Khalil al-Hayya Akui Sulitnya Evakuasi Sandera Israel

Presiden AS Donald Trump singkat waktu bagi Hamas untuk serahkan semua sandera. Bos Hamas Khalil al-Hayya ungkap sulitnya evakuasi dari reruntuhan.

Editor: Nuryanti
Facebook The White House
PRESIDEN AS TRUMP - Foto diambil dari Facebook The White House, Selasa (21/10/2025) memperlihatkan Presiden AS Donald Trump dalam unggahan pada Kamis (16/10/2025). -- Pada Senin (20/10/2025), Presiden AS Donald Trump mempersingkat waktu bagi Hamas untuk serahkan semua jenazah sandera Israel, sementara bos Hamas Khalil al-Hayya ungkap sulitnya mengevakuasi mereka dari reruntuhan di Jalur Gaza. 

Ringkasan Berita:
  • Presiden AS Donald Trump mengancam Hamas agar segera menyerahkan semua jenazah sandera yang tersisa di Jalur Gaza.
  • Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya mengatakan Hamas berusaha semaksimal mungkin untuk mengevakuasi sandera dari bawah reruntuhan.
  • Trump mengirim utusannya ke Israel untuk menenangkan ketegangan antara Hamas dan Israel untuk mempertahankan gencatan senjata.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) untuk segera menyerahkan semua jenazah sandera Israel yang tersisa di Jalur Gaza.

Trump memberikan waktu yang lebih singkat kepada Hamas untuk menghormati perjanjian gencatan senjata tahap pertama dengan Israel, tanpa menyebutkan tenggat waktunya.

Presiden AS itu bersumpah untuk menghancurkan Hamas jika mereka gagal melakukannya.

"Kami memiliki perjanjian dengan Hamas yang memastikan mereka berperilaku sangat baik, dan jika tidak, kami akan menghancurkan mereka. Dan jika terpaksa, mereka akan dihancurkan," kata Trump kepada wartawan, Senin (20/10/2025), lapor Al Jazeera.

Trump menambahkan dia tidak meminta Israel untuk kembali berperang, dan menekankan berbagai langkah sedang diambil untuk mempertahankan gencatan senjata di Gaza.

Sehari sebelumnya, Trump mengatakan gencatan senjata di Jalur Gaza masih berlaku meski Israel meluncurkan serangan yang menewaskan 45 warga Palestina, setelah menuduh Hamas menyerang pasukannya.

Pemimpin Hamas: Kami Terus Berupaya Evakuasi Sandera, meski Sulit

Pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya, menjawab pernyataan Donald Trump dengan mengatakan Hamas berupaya mengevakuasi jenazah sandera yang tersisa di Jalur Gaza.

Ia mengakui mereka kesulitan dalam proses evakuasi tersebut karena jenazah-jenazah tersebut tertimbun reruntuhan.

"Kami serius dalam mengevakuasi jenazah semua tahanan Israel. Kami menghadapi kesulitan yang luar biasa dalam mengevakuasi jenazah-jenazah tersebut, dan kami terus berupaya," kata Khalil al-Hayya pada Senin malam.

Pernyataan itu muncul ketika delegasi Hamas yang dipimpin oleh Al-Hayya tiba di Kairo, Mesir untuk melanjutkan diskusi gencatan senjata tahap kedua.

Baca juga: Hamas Serahkan Jasad Sandera Tentara Israel, Menyisakan 15 Jenazah di Gaza

Ia menegaskan bahwa Hamas melaksanakan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

"Kami sepenuhnya yakin dan bertekad untuk melaksanakan perjanjian Gaza sepenuhnya," katanya.

Ia menegaskan, Hamas berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata dan apa yang disepakati dengan faksi-faksi Palestina.

"Kami berharap jumlah bantuan akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan rakyat Gaza," lanjutnya.

"Apa yang kami dengar dari para mediator dan presiden AS meyakinkan kami bahwa perang di Gaza telah berakhir," tambahnya, lapor Russia Today.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved