Selasa, 11 November 2025

5 Populer Internasional: Kemenangan Zohran Mamdani Bikin Israel Murka - Topan Kalmaegi di Filipina

Rangkuman berita populer internasional, salah satunya mengenai kemenangan politikus muda Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
Tangkap Layar Youtube FOX 5 New York; Facebook The White House; Tangkapan layar YouTube Al Jazeera; JTWC
BERITA POPULER INTERNASIONAL - Kolase foto: Zohran Mamdani menyampaikan pidato kemenangannya pada Selasa waktu setempat (4/11/2025); Presiden AS Donald Trump dalam unggahan White House pada 1 Oktober 2025; Ahmed Al-Sharaa saat berpidato tentang bentrokan di Latakia dan Tartous pada Minggu (9/3/2025); Peta yang dirilis oleh Pusat Peringatan Topan Gabungan (JTWC) menunjukkan posisi Topan Kalmaegi di sebelah timur Vietnam. Inilah rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir. 

Pernyataan itu diungkap Trump selama konferensi pers di Gedung Putih pada Kamis (6/11/2025) waktu setempat.

Dalam keterangan resminya, Trump menegaskan bahwa serangan besar-besaran Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran pada 13 Juni 2025 dilakukan atas arahannya secara langsung.

“Israel menyerang lebih dulu. Serangan itu sangat, sangat dahsyat. Saya yang bertanggung jawab penuh atas serangan itu,” kata Trump dengan nada tegas saat konferensi pers di Washington, Kamis (6/11/2025).

Ia bahkan menyebut hari serangan tersebut sebagai “hari yang luar biasa bagi Israel” karena menimbulkan kerusakan paling besar terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran.

Pernyataan itu sontak memicu perdebatan sengit di Washington. 

Sebab, selama berbulan-bulan, Gedung Putih dan Pentagon menegaskan bahwa Israel bertindak secara sepihak dalam operasi militer terhadap Teheran.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, bahkan menegaskan bahwa Washington hanya berfokus pada perlindungan pasukannya di kawasan Timur Tengah.

Namun, pengakuan terbaru Trump justru mematahkan pernyataan resmi pemerintahannya sendiri dan memunculkan tanda tanya besar mengenai peran sebenarnya AS dalam konflik tersebut.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Dewan Keamanan PBB Cabut Sanksi terhadap Presiden Suriah, Langkah Bersejarah Pasca Kejatuhan Assad

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mencabut sanksi terhadap Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa dan Menteri Dalam Negeri Anas Khattab dalam resolusi yang disponsori Amerika Serikat, Kamis (6/11/2025).

Reuters melaporkan, resolusi itu disetujui oleh 14 dari 15 anggota Dewan, dengan Tiongkok memilih abstain.

Pencabutan sanksi ini menghapus nama kedua pejabat dari daftar sanksi kelompok teroris ISIS dan al-Qaeda, yang telah diberlakukan sejak 2014.

Baca juga: Hubungan AS dan Suriah Kian Mesra, Trump Dikabarkan Bakal Bangun Pangkalan Militer di Damaskus

Langkah tersebut menjadi tonggak penting bagi pemerintahan baru Suriah setelah kejatuhan rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024.

Al-Sharaa, yang sebelumnya dikenal sebagai pemimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kini memimpin pemerintahan transisi di Damaskus.

Menurut Al Jazeera, keputusan ini diambil setelah AS dan sekutunya menilai Suriah menunjukkan kemajuan dalam perang melawan terorisme, memperluas akses kemanusiaan, serta berkomitmen membangun stabilitas nasional.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved