Rabu, 19 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Taktik Rusia Kian Tak Terduga, Serangan Rudal ke Ukraina Berasal dari Jarak 3.800 Km, NATO Terkecoh?

Serangan Rusia ke mana pun di masa mendatang, termasuk ke wilayah NATO, potensial dilakukan dengan memanfaatkan luas wilayah.

Kredit foto: Kementerian Pertahanan Rusia
RUDAL JARAK JAUH - Peluncuran rudal Kh-101 dari pesawat pengebom Tu-95 Rusia. Dalam serangan ke Ukraina, Rusia mengembangkan strategi pengecohan dengan meluncurkan rudal setelah pesawat melalui penerbangan secara acak sehingga menyulitkan pendeteksian oleh sistem pertahanan udara Ukraina. 

Pendekatan ini dapat menandai fase baru operasi di mana Rusia merotasi lokasi peluncuran di seluruh wilayah geografisnya yang luas, memaksa musuh untuk mengerahkan sumber daya pertahanan udara.

Taktik semacam itu juga dapat mendorong Rusia untuk bereksperimen dengan beragam rute penerbangan atau pola serangan hibrida, mengintegrasikan misi umpan atau peluncuran simultan dari berbagai wilayah untuk membanjiri sistem deteksi.

Hal lain adalah, ini bisa berlaku juga buat negara-negara NATO pendukung Ukraina yang bertetangga dengan Rusia, macam Polandia. 

Meski dilengkapi dengan kekuatan udara yang mumpuni, negara-negara NATO bisa kesulitan dengan manuver Rusia mengacak asal serangan rudal lewat pesawat udara mereka.

"Perkembangan taktis ini menunjukkan langkah yang disengaja untuk mendiversifikasi asal serangan, yang mempersulit perhitungan strategis bagi Ukraina dan sekutunya,". 

Implikasi yang lebih luas terhadap serangan Rusia di masa mendatang sangatlah besar.

Dengan memanfaatkan pangkalan-pangkalan yang jauh, Rusia dapat mengurangi kerentanan armada pengebomnya terhadap serangan balik Ukraina serta sekutunya, menjaga aset-aset penting sekaligus mempertahankan tekanan ofensif.

"Saat Rusia beradaptasi, Ukraina dan mitranya harus memprioritaskan pertahanan yang tangkas dan berbasis intelijen untuk melawan ancaman udara yang semakin dinamis dan sulit dipahami, yang menggarisbawahi meningkatnya kompleksitas domain udara konflik," tulis ulasan tersebut.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved