Kamis, 20 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ini Dia Surveyor, Drone Andalan Ukraina Berjuluk 'Shahed Killer' Rusia yang Ditiru NATO

Mampu mencapai kecepatan lebih dari 175 mil per jam, drone surveyor Ukraina mampu menjatuhkan ribuan drone Shahed Rusia.

Jake Epstein/Business Insider
PEMBUNUH SHAHED - Drone pencegat surveyor dapat diluncurkan dari truk atau stasiun darat. Drone yang menjadi bagian dari sistem pertahanan udara yang bernama Merops ini telah terbukti di medan pertempuran Ukraina karena mampu menjatuhkan ribuan drone Shahed yang diluncurkan Rusia. 

Meski pasukan dari AS, Polandia, dan Rumania hadir dalam demonstrasi Merops pada latihan tersebut, sejauh ini hanya dua negara terakhir yang telah memperoleh dan menggunakan sistem tersebut. 

Sistem ini belum digunakan sepenuhnya oleh pasukan NATO dalam kondisi pertempuran sesungguhnya.

Selama demonstrasi, tentara Polandia meluncurkan Surveyor dari bak truk pikap, dan drone tersebut mengeluarkan suara "pop" yang keras saat melesat mengejar target.

Tidak seperti di Ukraina, pencegat ini tidak dipersenjatai dengan bahan peledak.

Drone target yang berpura-pura menjadi Shahed Rusia selamat dari pertempuran tersebut, dan drone pencegatnya mendarat dengan menggunakan sistem perdaratan terjun payung, sehingga memungkinkan sang operator untuk menggunakannya kembali dalam pelatihan.

PEMBUNUH SHAHED Rusia - Drone pencegat surveyor Ukraina
PEMBUNUH SHAHED - Drone pencegat surveyor dapat diluncurkan dari truk atau stasiun darat. Drone yang menjadi bagian dari sistem pertahanan udara yang bernama Merops ini telah terbukti di medan pertempuran Ukraina karena mampu menjatuhkan ribuan drone Shahed yang diluncurkan Rusia.

Solusi Hemat Biaya

Merops, seperti sistem pencegat lainnya, menawarkan Ukraina cara yang hemat biaya untuk mengalahkan drone yang relatif murah yang dapat dikerahkan dalam pemboman massal.

Hal ini memungkinkan Kyiv untuk menyimpan stok rudal penting jika Rusia menyerang dengan ratusan amunisi .

Menyaksikan perang Ukraina dengan saksama, para pemimpin militer Barat menyatakan kalau mereka membutuhkan kemampuan serupa.

Urgensi untuk memperoleh sistem semacam itu semakin mendesak setelah jet-jet NATO menembakkan rudal udara-ke-udara yang mahal ke pesawat nirawak murah Rusia yang melintasi wilayah udara Polandia pada bulan September.

Satu drone pencegat Surveyor berharga sekitar $15.000 (setara Rp 250 juta), dirancang agar jauh lebih murah daripada ancaman yang ditargetkannya.

Varian Shahed yang lebih tua, di sisi lain, diperkirakan bernilai $35.000 (sekitar Rp 585 juta)per unit. 

Meskipun NATO sudah memiliki persenjataan yang memadai untuk mengalahkan drone serang satu arah , King menekankan bahwa aliansi militer kini dapat melakukannya dengan solusi yang lebih murah.

Sistem Merops sedang dikerahkan ke Polandia dan Rumania untuk mendukung Eastern Sentr , operasi pertahanan yang diluncurkan oleh NATO segera setelah insiden September untuk lebih melindungi wilayah udara Eropa dan mencegah potensi serangan lebih lanjut.

Pengerahan ini dilakukan karena teknologi anti-drone terus menjadi kemampuan yang banyak dicari di seluruh Eropa, yang telah menangani serangan drone tambahan selama dua bulan terakhir.

"Apakah akan ada lebih banyak negara yang memilih untuk membeli Merops? Masih belum jelas," tulis laporan BI.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved