Senin, 24 November 2025

Perdana Menteri Jepang-China Tidak Saling Sapa di KTT G20, Takaichi Dapat Teguran Baru dari Beijing

Masih panas karena masalah Taiwan, Jepang dan China tidak saling bicara selama pertemuan KTT G20 di Afrika Selatan.

Facebook G20 South Africa/Facebook Prime Minister's Office of Japan
KETEGANGAN CHINA-JEPANG - Kolase foto Perdana Menteri China Li Qiang di KTT G20 di Afrika Selatan, November 2025 (kiri) dan PM Jepang Sanae Takaichi berpidato di hari kedua KTT G20 di Afrika Selatan, 23 November 2025. Masih panas karena masalah Taiwan, Jepang dan China tidak saling bicara selama pertemuan KTT G20 di Afrika Selatan. 

Takaichi tidak merasa bersalah dan sejak itu, ketegangan kedua negara terus meningkat.

Mengutip The Economic Times, perselisihan diplomatik itu telah merembet ke sektor perdagangan, pariwisata, hingga hiburan, menghantam sejumlah sektor ekonomi Jepang yang rentan.

China telah mengisyaratkan pelarangan total impor makanan laut Jepang.

Media Jepang melaporkan peringatan tersebut pada Rabu (19/11/2025).

Dalam konferensi pers, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menegaskan sikap China:

“Dalam situasi saat ini, bahkan jika makanan laut Jepang diekspor ke China, tidak akan ada pasarnya,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa jika pernyataan Takaichi tidak dicabut, China akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan terukur.

Namun Jepang menegaskan bahwa pernyataan perdana menteri sejalan dengan kebijakan yang berlaku.

Kepala Sekretaris Kabinet, Minoru Kihara, menyampaikan bahwa pemerintah belum menerima pemberitahuan resmi mengenai larangan tersebut.

Ancaman itu sendiri sudah menimbulkan kekhawatiran di industri perikanan Jepang, yang baru beberapa bulan lalu mendapatkan kembali akses terbatas ke pasar China, menurut Reuters.

Jepang kemudian mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya di China, menyusul meningkatnya seruan kebencian yang ditujukan kepada Takaichi oleh seorang diplomat China di Jepang dan media pemerintah setempat.

Baca juga: Pejabat Jepang Membungkuk, Pejabat China Memasukkan Tangan ke Saku, Momen Dua Pejabat Viral

Selain perdagangan, China mengeluarkan imbauan luas kepada warganya agar tidak bepergian ke Jepang.

Langkah ini memicu pembatalan massal dan memutus aliran pendapatan vital bagi sektor pariwisata Jepang.

Pariwisata menyumbang sekitar 7 persen PDB Jepang, dan wisatawan dari China serta Hong Kong mencakup sekitar seperlima dari total kedatangan.

Kelesuan pariwisata pun berdampak langsung.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved