Jumat, 19 September 2025

Baru 50 Persen RS Kabupaten/Kota Punya Alkes untuk Penyakit Stroke, Jantung, Ginjal, dan Kanker

Kemenkes menargetkan layanan empat penyakit katastropik dapat diakses di seluruh rumah sakit Kabupaten/Kota di Indonesia.

Editor: Sanusi
Medicine.net
Ilustrasi - Stroke. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan layanan empat penyakit katastropik seperti jantung, stroke, ginjal, dan kanker dapat diakses di seluruh rumah sakit Kabupaten/Kota di Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan layanan empat penyakit katastropik seperti jantung, stroke, ginjal, dan kanker dapat diakses di seluruh rumah sakit Kabupaten/Kota di Indonesia.

Saat ini setidaknya baru 50 persen kabupaten/kota RS yang memiliki alat kesehatan (alkes) lengkap untuk keempat penyakit ini.

Upaya ini dilakukan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan rujukan kepada masyarakat Indonesia.

Baca juga: Menkes: Tahun 2024 RS di Seluruh Provinsi Bisa Layani Penyakit Jantung, Stroke, dan Kanker

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Azhar Jaya mengatakan, langkah ini juga untuk mengurangi beban pembiayaan kesehatan.

“Saat ini belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki alat kesehatan lengkap untuk pengobatan penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi,” ujar Dirjen Azhar beberapa waktu lalu.

Sebagai contoh untuk penyakit jantung, tidak semua provinsi memiliki rumah sakit dengan fasilitas untuk pasang ring di jantung.

Dari 34 provinsi, yang bisa melakukan operasi pasang ring hanya 28 provinsi dan 22 provinsi yang bisa melakukan operasi jantung terbuka.

Ditargetkan 34 rumah sakit di seluruh provinsi pada 2024 bisa melayani penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi.

Baca juga: Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Bisa Dilakukan sejak dalam Kandungan

Secara bertahap, Menkes Budi menargetkan 50 persen kabupaten/kota memiliki alat kesehatan lengkap untuk 4 penyakit tersebut.

Alat kesehatan untuk pengobatan jantung dan stroke antara lain Echocardiography, CT-Scan, Cath lab, Set Kamar OK, IABP, Rotablator, IVUS-FFR, MRI, Mikroskop Neuro, Heart Lung Machine, dan OCT.

Sementara untuk kanker terdiri dari Mammography, SPECT CT, Flowcytometer, IHK, Bronchoscopy, Brachiterapy, CUSA, LINAC, PET-CT, CT Simulator.

Baca juga: Tiga Faktor Terbentuknya Batu Ginjal pada Tubuh

Ada pula alat kesehatan untuk uronefrologi adalah Set endourology, ESWL, C-Am, USG Doppler, Video Urodynamic, Laser Holmium, Automated Peritoneal Dialysis, PCNL, URS, dan Tissue typing

Selain itu, Menkes Budi juga akan melengkapi alat kesehatan untuk kesehatan ibu dan anak, berupa Mesin Anestesi, Patient Monitor, Ventilator, USG Fetomaternal, Inkubator Bayi, MALDI Tofs, Laser Ablation, HFOV, Mesin Nitrit Oxide, HFOT, dan HFNC.

Anggaran yang diperlukan untuk mengejar target 50 persen kabupaten/kota tersebut sebesar Rp. 3,55 triliun. Anggaran tersebut disalurkan ke daerah sehingga yang melakukan pembelian alat kesehatan adalah pemerintah daerah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan