Gejala Stunting: Pertumbuhan Anak Melambat dan Berat Badan Tidak Bertambah
Gejala Stunting pada anak. Pertumbuhan anak melambat dan berat badan tidak bertambah. Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada bayi dan anak.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini gejala stunting.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang menyebabkan panjang atau tinggi badan anak tidak tumbuh sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Gejala stunting biasanya terlihat ketika seorang anak bertubuh lebih pendek dari anak seusianya.
Namun, pertumbuhan ini bukan hanya soal tinggi badan.
Anak-anak yang sering jatuh sakit juga dapat menjadi tanda stunting.
Termasuk gangguan kognitif, bahasa, dan sensorik-motorik, dikutip dari laman WHO.
Baca juga: Apa Itu Stunting pada Anak? Kenali Penyebab, Ciri-ciri atau Gejala, dan Cara Mencegahnya
Stunting dapat disebabkan oleh nutrisi yang buruk dan stres berat yang dialami anak.
Dampak dari stunting dapat berlangsung sepanjang hidup seseorang, dikutip dari Healthline.
- Memiliki tubuh yang lebih pendek dari usianya
- Berat badan tidak bertambah, bahkan cenderung menurun
- Mengalami keterlambatan perkembangan sesuai dengan usianya
- Anak-anak menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit menular
- Memiliki gangguan intelektual di kemudian hari.

Baca juga: Soal Penanganan Stunting, Menko PMK Sisir Kebutuhan USG Setiap Puskesmas di Daerah-daerah
Cara Mencegah Stunting
Berikut ini cara mencegah stunting dikutip dari Hermina Hospitals.
1. Berikan ASI selama 6 Bulan pada Bayi
ASI mengandung zat gizi mikro dan makro yang dapat mengurangi potensi stunting.
Selain kandungan gizi makro dan mikro, ASI juga mengandung protein Whey dan Colostrum yang dapat meningkatkan imunitas bayi rentan agar selalu sehat.
Sehingga, ibu disarankan untuk tetap menyusui anaknya secara teratur selama 6 bulan.
2. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi sejak Hamil
Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak masa kehamilan.
Ibu hamil dianjurkan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi.
Selama kehamilannya, ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi atau suplemen yang dianjurkan oleh dokter.
Selain mengonsumsi gizi yang cukup, ibu hamil juga harus rutin memeriksakan kandungannya pada dokter.
3. Monitor Perkembangan Anak
Orang tua dianjurkan memantau kondisi bayinya secara rutin, mulai dari tinggi badan hingga berat badan.
Contohnya, membawa anak ke Posyandu atau klinik.
Hal ini bertujuan untuk memonitor apakah seorang anak sudah dapat memenuhi kebutuhan.

Baca juga: Ibu Hamil, Yuk Persiapkan Kualitas ASI untuk Cegah Stunting Sedini Mungkin!
4. Dukung ASI dengan Makanan Pendamping Sehat
Ketika bayi berusia lebih dari 6 bulan, ibu sudah bisa memberikan MPASI atau MPASI.
Pastikan makanan yang dipilih dapat memenuhi zat gizi makro dan mikro yang sebelumnya berasal dari ASI.
5. Selalu Menjaga Kebersihan Lingkungan
Orang tua dianjurkan menjaga kebersihan lingkungan bermain anak-anak mereka.
Anak-anak rentan dengan penyakit, terutama kuman kecil yang tidak terlihat langsung oleh mata dan dapat menyebabkan diare.
Dalam hal ini peran orang tua harus aktif untuk selalu membersihkan tempat bermain anak dan selalu mengawasi anak.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Stunting
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.